Film Sekala Niskala Raih Penghargaan di Bangkok ASEAN Film Festival
Film karya anak bangsa kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Film berjudul 'Sekala Niskala' berhasil mengungguli film-film dari negara ASEAN lainnya dalam gelaran Bangkok ASEAN Film Festival 2018 atau BAFF 2018 yang digelar pada tanggal 5-8 Juli lalu.
Festival ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kebudayaan Thailand dengan The National Federation of Motion Pictures. BAFF 2018 juga dibuka oleh Menteri Kebudayaan Kerajaan Thailand, Mr. Vira Rojpojchanarat.Film yang dalam bahasa Inggris berjudul 'The Seen and Unseen' ini berhasil meraih penghargaan 'The Best ASEAN Film Award 2018'. Penghargaan ini juga sama seperti yang diraih oleh film 'Istirahatlah Kata-Kata' karya sutradara Yosep Anggi Noen dalam acara BAFF 2017.
BAFF 2018 yang digelar di Sineplex SF World Cinema, Central World, Bangkok ini diikuti oleh 13 judul film dari 7 negara ASEAN. Beberapa film yang ikut serta dalam Festival merupakan hasil kolaborasi antara aktor, aktris, sutradara, dan produser dari negara ASEAN dan negara di luar ASEAN.
13 film yang mengikuti festival ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu 10 film untuk kategori kompetisi dan 3 film klasik yang tidak ikut kompetisi namun ditayangkan untuk umum. Indonesia pun diketahui mengirimkan dua judul film untuk kategori film kompetisi yaitu 'Night Bus', karya sutradara Emil Heradi dan 'Sekala Niskala' karya sutradara Kamila Andini.
'Sekala Niskala' merupakan hasil produksi bersama antara beberapa pihak dari Indonesia, Belanda, Australia dan Qatar. Film ini menceritakan tentang kehidupan saudara kembar berumur 10 tahun, Tantri (perempuan) dan Tantra (laki-laki), dan bagaimana Tantri masuk dalam ruang antara mimpi dan sadar di mana dia dapat bermain dengan Tantra yang sedang tidak sadar dan sekarat, serta keterikatan yang makin dekat antara keduanya.
Film ini sendiri ingin menyampaikan pesan filosofis yang dipercaya dalam kehidupan, bahwa terdapat keselarasan antara kehidupan nyata dan tidak nyata. Penghargaan tertinggi juga telah diserahkan oleh Wakil Menteri Kebudayaan Thailand, Dr. Chaweerat Kasetsoontorn, kepada Gita Fara selaku produser film 'Sekala Niskala' pada saat upacara penutupan pada tanggal 8 Juli.
Sementara itu film lain yang juga mendapat penghargaan adalah film 'Passage of Life', yang merupakan produksi bersama Myanmar dan Jepang, karya sutradara Akio Fujimoto. Film ini menerima penghargaan ‘Jury Prize’, dan film 'In the Life of Music', dari Kamboja, karya sutradara Caylee So, menerima penghargaan ‘Special Mention’.
“Keberhasilan tersebut akan semakin mengukuhkan pengakuan masyarakat Internasional, khususnya ASEAN, terhadap kualitas film-film karya anak bangsa. Sehingga dapat memberikan sumbangan positif terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia untuk menembus pasar regional,” imbuh Ahmad Rusdi, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, seperti dikutip kumparan dalam siaran pers yang diterima, Selasa (10/7).