First Ride Honda PCX 150, Taklukkan Jalur Pantai Selatan Jawa Barat
Uzone.id - Honda PCX dipakai di perkotaan? Mungkin sudah banyak, dan kalian juga sudah banyak yang tau bagaimana sensasinya.
Tapi kalau skutik nan klimis dan parlente ini diajak sedikit menjelajah ke jalur gak biasa? Ini baru sensasi baru.Ya, Uzone.id dapat kesempatan langka untuk menggeber Honda PCX pada jalur yang menantang sekaligus eksotik, jalur pesisir pantai Selatan jawa Barat.
Dengan jarak sejauh 170 kilometer, Honda PCX digeber dengan rute Tasikmalaya sampai Pangandaran, via Cipatujah, Batu Karas, Green Canyon.
Sejak awal melihat penampakannya, sempat muncul keraguan. Iya, memang motor ini terkenal nyaman, tapi kan diperkotaan.
Dan sempat gak tega lho, melihat motor kinyis-kinyis kayak begini, diajak melintasi jalur yang jauh lebih kasar dibanding rute perkotaan yang cuma menang padat saja.
Tapi semua keraguan itu runtuh ketika menduduki joknya, yang… enggak empuk sih, tapi seperti pas menyangga bokong. Apalagi, jok PCX ada dibuat sedikit menanjak, sehinga menawarkan sandaran.
Dan karena sudah dilengkapi smart key canggih, jadi meskipun tanpa menyolok anak kunci, mesin tetap bisa dihidupkan.
Dan nyesss…, staternya gak bersuara. Demikian juga suara mesin idle yang sangat lembut, khas mesin-mesin motor Honda.
Posisi tangan pada setang juga nyaman, meski dengan tinggi badan 178 cm, posisi duduknya seperti sedikit terlalu maju kedepan atau terlalu dekat dengan setang.
Ah, tapi itu bukan kendala yang berarti. Sebab, kenyamanan tetap kental, apalagi kaki tetap bisa selonjoran di dek nya.
Dan si klimis PCX pun mulai digas. Lagi-lagi, kelembutan akselarasi langsung terasa. Dan putaran bawahnya, tenaga terasa mengisi, sehingga ada kenikmatan saat memutar selongsong gas.
Dari mulai berjalan aja, kita bakal langsung bisa menikmati redaman suspensinya yang empuk melibas berbagai permukaan jalan bergelombang.
Penggunaan ban dengan pelek 14 inci dan ban belakang yang lebar, membuat Honda PCX mampu meredam dengan baik ragam permukaan jalan.
Disinilah letak kenyamanan awal ketika riding pakai Honda PCX. Kalau bahasa lebaynya, macam berjalan di atas air.
Setelah meninggalkan padatnya perkotaan Tasikmalaya, barulah membentang jalur yang penuh dengan tikungan menantang.
Untungnya, sebagian besar permukaan aspal sudah bagus, sehingga ragam tikungan dan tanjakan itu bisa benar-benar dinikmati.
Manuvernya lincah, dan cukup stabil ketika menikung diatas kecepatan 60 km/jam. Rasanya, urusan cornering sama sekali gak ada masalah dan malah cenderung bisa dinikmati.
Setingan suspensinya yang empuk ini, ajaibnya tetap stabil pada permukaan jalan yang gak rata. Tapi, rider bakal pede memperlakukan Honda PCX semaunya, karena suspensi depan dan belakang bisa memunculkan handling yang baik.
Tapi ada satu hal yang menjadikan Honda PCX sebagai motor yang khas untuk digunakan harian di perkotaan.
Kita bakal masih merasakan mesin 150cc yang digendongnya kurang bertenaga saat harus melahap tanjakan atau berakselarasi spontan selepas tikungan.
Honda PCX masih harus berusaha sedikit keras untuk mengail tenaga agar motor tetap bisa melaju kencang melahap tanjakan dan sehabis melibas tikungan.
Beberapa kali, selongsong gas bahkan sampai diputar mentok untuk menjaga tenaga mengisi saat akselarasi spontan.
Meski begitu, saat gas diurut, tenaga terasa terus mengisi. Beberapa kali juga, Honda PCX bisa digeber sampai dengan kecepatan 110 - 115 km/jam tanpa kendala berarti.
Menariknya lagi, melintasi jalur luar kota seperti itu, pada MID tertera angka konsumsi rata-rata bahan bakarnya yang tembus 50 km/liter. Lumayan irit kan gaes?
Kesimpulan sementara setelah kencan singkat dengan skutik ikonik Honda ini, cukup puas dengan redaman suspensi dan handling yang ditawarkan.
Dan rasanya, layak kok menjadikan Honda PCX sebagai senjata mobilitas harian dan gak haram untuk sesekali diajak jalan jauh ke luar kota.
Ah, jadi pengin beli nih..