Sponsored
Home
/
Digilife

Gara-gara AI, Hampir Setengah Pekerjaan di Dunia Terancam Hilang

Gara-gara AI, Hampir Setengah Pekerjaan di Dunia Terancam Hilang
Preview
Vina Insyani20 January 2024
Bagikan :

Uzone.idTeknologi AI diprediksi semakin ‘buas’ tahun ini, baru-baru ini salah satu organisasi internasional IMF (International Monetary Fund) memberikan prediksinya soal teknologi kecerdasan buatan ini.

Dalam sebuah postingan, Direktur Pelaksana IMF memperkirakan kalau AI akan mempengaruhi kurang lebih 40 persen pekerjaan di dunia. 

“Negara maju akan menghadapi lebih banyak dampak dari AI dibandingkan negara lain,” tulis Kristalina Georgieva, dikutip dari Business Insider, Selasa, (16/01).

Bahkan menurut Georgieva, dampak ini akan lebih besar terjadi di negara maju, dimana 60 persen pekerjaan kemungkinan terdampak AI.

Dampak ini tak hanya memberikan dampak negatif saja. Beberapa dari pekerjaan-pekerjaan ini akan mendapat sisi positif sehingga bisa meningkatkan produktivitas. Di sisi lain, pekerjaan lainnya akan digantikan oleh AI dimana teknologi ini menjalankan tugas utama yang saat ini dilakukan oleh manusia. 

“Dalam kasus yang paling ekstrem, beberapa pekerjaan ini mungkin akan hilang,” tambahnya.

Skenario lain yang akan muncul karena AI adalah permintaan tenaga kerja akan menurun dan berpotensi menurunkan upah pekerja. Paling parah, dampak ini berpotensi menaikkan angka pengangguran di beberapa negara.

Oleh karena itu, Georgieva meminta para pembuat kebijakan untuk selalu waspada akan potensi negatif yang mungkin ditimbulkan oleh AI. selain itu, program-program pelatihan skill bagi pekerja yang rentan juga diharapkan bisa diterapkan di negara-negara maju dan berkembang.

IMF bukan yang pertama yang memprediksi AI akan menghilangkan beberapa pekerjaan di dunia. Maret 2023 lalu, perusahaan Goldman Sachs asal Amerika juga memperkirakan sebanyak 300 juta pekerjaan akan terganggu AI.

Wakil presiden LinkedIn Annesh Raman juga memperdiksi kalau AI akan mengurangi nilai keterampilan teknis sehingga pekerjaan dengan soft skill akan lebih penting dan dibutuhkan.

Baru-baru ini, pengamat ekonomi dari CELIOS, Bhima Yudhistira juga memprediksi kalau AI akan menjadi game changer di dunia kerja.

“Kehadiran AI membuat efisiensi biaya operasional bisa ditekan, bahkan sangat drastis, karena tak butuh manusia, misalnya untuk programmer dan tugas lainnya, AI bisa melakukan hal-hal yang dilakukan manusia,” kata Bhima kepada Uzone.id, Sabtu, (13/01) lalu.

Kehadiran AI saat ini memang menjadi perhatian berbagai pihak, pasalnya AI seperti ChatGPT, Bing Image Creator, Bard dan lainnya bisa secara perlahan menggantikan peran manusia.

“AI sangat berpengaruh terhadap efisiensi di sektor digital. Beberapa pekerjaan harus berhati-hati karena AI, seperti para jurnalis, digital marketing, design grafis, translator dan banyak lagi,” tambah Bhima.

populerRelated Article