icon-category Auto

Garap Mobil Listrik, Ford Setop Produksi Mobil Konvensional?

  • 10 Jul 2018 WIB
Bagikan :

Ford membuat pernyataan yang mengejutkan dunia otomotif baru-baru ini ketika mengumumkan akan berhenti memproduksi mobil bermesin konvensional jenis SUV, truk dan kendaraan besar lainnya (kecuali tipe Mustang ) untuk Amerika Serikat.

Alasan penghentian produksi mobil konvensional ini karena salah satu raksasa produsen mobil di negeri Paman Sam itu berniat pindah haluan ke kendaraan listrik alias electric vehicle (EV)

“Dengan (CEO Ford Jim) Hackett, kami semua akan menjadi lebih besar dan ingin mengubah prosesnya,” ujar Direktur global kendaraan listrik baterai Ford Ted Cannis, seperti dilansir Engadget.com, Selasa (10/7/2018).

Produsen mobil ini menyesuaikan dengan dunia otomotif yang berubah dengan cepat. Itu berarti menghentikan kendaraan yang tidak lagi menjual (mobil pembakaran konvensional) dan memastikan bahwa mobil itu diganti dengan yang sepenuhmya disokong listrik.

Baca juga: Ford dan Daimler Hentikan Kerjasama Fuel Cell

Menjauh dari mobil konvensional dan secara bersamaan menjadi listrik mungkin tampak berlawanan dengan intuisi perusahaan karena dibutuhkan lebih banyak energi untuk memindahkan semua bobot ekstra.

Tetapi SUV dan truk memiliki lebih banyak ruang baterai dan konsumen telah memilihnya karena menginginkan ruangan yang disediakan oleh kendaraan yang lebih besar ini.

Menurut Cannis, pindah ke elektrifikasi juga didorong oleh konsumen, berkat kemajuan dalam teknologi EV.

“Ketika itu mobil yang sesuai tidak ada yang salah dengan Ford Focus Electric. Ini dijalankan dengan baik. Tapi, itu tidak terlalu menarik,” kata dia.

Hari-hari itu sudah berakhir atau setidaknya akan segera berakhir. Sebaliknya, dalam pandangannya, menambahkan baterai ke mobil harus membuatnya lebih baik untuk pengemudi.

Baca juga: Keren! Mobil Listrik BMW Bisa Isi Daya Tanpa Kabel

Pabrikan mobil raksasa AS itu tidak lagi melihat mobil bermesin konvensional dan baterai bertenaga tinggi sebagai kebutuhan yang diwajibkan oleh pemerintah. Sebaliknya, EV dan hibrida telah menjadi peluang untuk menenangkan pasar yang haus akan teknologi dan gaya hidup yang lebih hijau.

Itu termasuk membawa SUV kecil bertenaga listrik dengan jarak tempuh sekitar 300 mil, yang terinspirasi Mustang (dengan nama Mach 1) ke dealer Amerika pada 2020. Setelah itu, perusahaan akan memperkenalkan 40 kendaraan bermesin listrik (16 di antaranya adalah EV) di seluruh dunia pada 2022.

Arah baru dan gegap gempita tentang kendaraan beraliran listrik ini sedikit berbeda dengan momentum di tahun 2016, dimana ketika itu mantan CEO Ford Mark Fields mengutarakan keprihatinannya bahwa penjualan EV itu lemah.

Baca juga: Ford Rancang Mobil “Knight Rider” di Dunia Nyata

Padahal pre-order Tesla Model 3 mencapai lebih dari 300.000 beberapa bulan sebelum sambutannya. Cannis mengatakan perusahaan ingin bergerak lebih cepat, seperti perusahaan rintisan alias startup.

Pasalnya saat ini Ford sedang berada di urutan belakang dalam perlombaan EV, dengan Focus EV hanya merupakan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) yang telah dimodifikasi menjadi EV.

Sementara itu, Nissan, Honda, General Motors (GM), Jaguar dan Tesla sedang membangun dan menjual EVS yang dibangun secara khusus. Beberapa mobil itu benar-benar memiliki kinerja luar biasa, tak seperti Focus EV.

Baca juga: Jepang Ketahuan Kembangkan Mobil Listrik ala ‘Transformer’

Berdasarkan produk mobilnya saat ini, Ford ingin Anda membelinya karena memiliki semacam hubungan emosional. Sangat sedikit yang membeli mobil ini berdasarkan logika, semua tentang apa yang Anda sukai dan apa yang Anda pikir dibutuhkan. [WS/HBS]

Sumber: Engadget

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini