Sponsored
Home
/
Automotive

Gesits Mau Jualan Motor Listrik Tanpa Baterai, Harga Lebih Murah

Gesits Mau Jualan Motor Listrik Tanpa Baterai, Harga Lebih Murah
Preview
Bagja Pratama22 November 2023
Bagikan :

Uzone.id - Gesits, salah satu pionir motor listrik merek lokal mengaku akan terus berinovasi untuk bisa mengembangkan pasar motor listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan mencari cara bagaimana menjual motor listrik harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Langkah tersebut merupakan sebuah ‘tujuan mulia’ untuk udara yang lebih bersih. Apalagi kontribusi motor dalam mengotori lingkungan tidak sedikit. Setidaknya, 40 persen emisi karbon di Indonesia berasal dari kendaraan roda dua.

Hal tersebut disampaikan Bernardi Djumiril, Direktur Utama PT Wika Manufaktur yang menggarap motor listrik Gesits, di acara Electric Vehicle (EV) & Battery Conference 2023 di Jakarta, Selasa (21/11).

“Kami ingin terus menjangkau pengguna motor ICE beralih ke EV. Ini pasarnya sangat besar. Motor EV teknologinya lebih sederhana, dan penggunanya jauh lebih banyak dari mobil. Tahun 2022 saja kalau tidak salah ada sekitar 122 juta unit motor, kalau 5-10 persen saja kita serap, sangat bagus,” ujar Bernardi.

Jadi Gesits akan terus berinovasi dan mencari cara agar bagaimana caranya motor listrik bisa dijangkau semua kalangan. Salah satu poin utama adalah soal harga jual, dan baterai jadi salah satu komponen termahal dari motor listrik.

Preview

“Motor Gesits punya TKDN 45 persen, tipe Raya bahkan sudah lebih dari 65 persen. Masalahnya, baterainya belum (lokal). Tapi kita gak akan berhenti, kita akan terus inovasi,” tambah Bernardi.

Salah satu langkah inovasi Gesits dalam waktu dekat adalah akan menghadirkan motor listrik yang dijual tanpa baterai dan masyarakat bisa memilih baterainya sendiri.

“Jadi salah satu cara, kita mau kerjasama dengan PLN, bagaimana caranya baterai itu jadi universal, bisa dipakai semua motor listrik, sehingga masyarakat gak khawatir karena lebih fleksibel,” tambahnya lagi.

Opsinya bisa beragam, entah itu membeli sendiri tergantung jenis dan tipe, atau melalui skema penyewaan, maupun degan sistem swaping di gerai-gerai tertentu.

“Itu cara kita untuk merangsang keinginan warga pakai motor listrik. Harga (motor) bisa turun jauh, 30-35 persen. Ditambah bantuan pemerintah, bayangin keuntungannya?” tutup Bernardi.

populerRelated Article