icon-category News

Getaran Gempa Maluku Terasa Hingga Darwin, Australia

  • 24 Jun 2019 WIB
Bagikan :

Gempa bumi berkekuatan 7.2 Magnitudo yang mengguncang Laut Banda, Maluku Tenggara Barat pukul 9.53 Wita pada Senin (24/6) turut dirasakan warga kota Darwin, Australia. Hal ini dikarenakan pusat gempa yang berjarak 700 kilometer dari wilayah utara Darwin, Australia.

Seperti dilansir The Guardian, Senin (24/6), sejumlah warga yang tinggal di wilayah Darwin melaporkan adanya guncangan hebat serta beberapa bangunan sempat bergoyang. Namun, tidak ada laporan langsung terkait adanya kerusakan serius ataupun korban cedera.

Seorang warga bernama Leah Potter mengatakan, "Itu (gempa) terasa seperti ada dua. Yang pertama hanya guncangan kecil dan putra saya menghampiri dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, kemudian ada jeda dan ada guncangan yang sangat besar terjadi dan tempat itu bergoyang."

"Kami pergi keluar dan ada sejumlah wisatawan, mereka berpegangan pada susuran tangga dan terlihat sangat ketakutan. Semuanya bergoncang beberapa saat," ujar Potter.

Sementara itu, seorang warga Kota Palmerston, Kavinda Weerachandra, mengatakan ada sedikit retakan di dinding rumahnya setelah gempa terjadi.

"Awalnya saya tidak terlalu menghiraukannya, tetapi seiring berjalannya waktu guncangan semakin kuat," kata Weerachandra.

"Saya bisa mendengar rumah saya berderik dan berderak. Dan barang-barang di meja saya mulai berjatuhan. Dan saya benar-benar khawatir akan hidup saya disana," tambahnya.

Sebagian kawasan pusat bisnis kota Darwin telah dievakuasi setelah getaran terjadi.

Domenic Fracaro juga menjadi salah satu dari ratusan penduduk yang berhasil dievakuasi.

"Saya meninggalkan semuanya dan kami lari menuruni tangga darurat, tapi ketika kami berada di tangga, tangga itu bergoyang sangat kuat, dari sisi ke sisi," jelasnya.

"Itu merupakan kejadian terburuk yang pernah saya alami dalam empat tahun selama saya tinggal disini," tambahnya.

Sementara itu menurut ahli seismologi di Geosains Australia, Jonathan Bathgate, gempa berkekuatan sebesar hari ini tidak biasanya terjadi di Laut Banda. Namun, gempa tersebut dilaporkan tak berpotensi tsunami.

Menurut Bathgate, Indonesia kerap kali mengalami aktivitas vulkanik dan seismik karena posisinya yang terletak di "Cincin Api," di mana lempeng tektonik bertabrakan.

Aktivitas seismik di wilayah tersebut juga cenderung mengalami pasang surut.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini