Home
/
Music

Girlband Korea A Pink Masih Diancam Dibunuh dan Dibom

Girlband Korea A Pink Masih Diancam Dibunuh dan Dibom

Rizky Sekar Afrisia23 November 2017
Bagikan :

Penampilan girlband asal Korea, A Pink ternodai ancaman bom. Ancaman itu bahkan mengikuti mereka sampai ke Jepang. Seorang pria mengaku menaruh bom di lokasi konser mereka.

All K-Pop memberitakan, pria itu menelepon dalam bahasa Inggris, beberapa saat sebelum A Pink menggelar konsernya. Ia meminta acara itu dibatalkan karena dirinya meletakkan bom di Nakano ZERO, di mana mereka akan tampil. Tak ayal, kepolisian pun bertindak.

Nakano ZERO langsung dibanjiri polisi. Konser A Pink pun terganggu karena investigasi harus dilakukan. Namun diberitakan media lokal, pada akhirnya semua aman-aman saja.


Ini bukan ancaman pertama bagi girlband yang aktif sejak 2011 itu.

Sejak Juni lalu, kegiatan apa pun yang didatangi oleh Park Cho-rong, Yoon Bo-mi, Jung Eun-ji, Son Na-eun, Kim Nam-joo, atau Oh Ha-young, akan ada ancaman bom yang misterius.

Akhir Juni, polisi sampai harus mengevakuasi sekitar 150 penggemar K-Pop yang datang ke acara Music Bank dari gedung KBS. Dari dalam gedung, selebriti-selebriti pengisi acara juga diungsikan lantaran kepolisian membanjiri lokasi setelah adanya telepon ancaman bom.

Gedung itu sampai dipasangi garis polisi.


“Setelah mengonfirmasi untuk melihat apakah bom benar-benar dipasang di gedung itu atau tidak, jika kami tidak menemukan bukti akan ancaman itu, kami berencana melacak lokasi si penelepon,” kata sumber dari kepolisian metropolitan Seoul pada media Korea.

Bukan hanya itu, beberapa personelnya juga mendapat ancaman pembunuhan pada Oktober. Seorang pria juga pernah menelepon polisi, mengancam akan membunuh salah satu anggota girlband itu karena manajemen mereka mengadukannya ke ranah hukum.

Mengutip Korea Times, dalam empat bulan terhitung sejak Juni sampai Oktober, sudah ada 12 kali ancaman bom yang mengganggu penampilan A Pink. Itu belum termasuk ancaman di Jepang.


Namun setiap kali polisi bergegas menuju lokasi, tidak ditemukan bahaya apa pun. Sejauh ini, polisi percaya penelepon adalah warga negara Amerika yang tinggal di Kanada.

Berita Terkait

populerRelated Article