Gojek Gandeng Gogoro Uji Coba 250 Motor Listrik, Simak 5 Faktanya!
Motor listrik Gogoro (Foto: Gojek)
Uzone.id - Gojek dan Gogoro (asal Taiwan) bekerja sama dengan Pertamina, akan menggelar uji coba baterai swap dan kendaraan listrik roda dua di Jakarta.Sebagai pasar kendaran roda dua terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki potensi penjualan 7 juta motor per tahun dengan penetrasi kendaraan listrik kurang dari 3 persen.
Kolaborasi Gojek, Gogoro dan Pertamina ini menyatukan dua perusahaan teknologi paling inovatif di Asia yang fokus pada sustainability dan berkomitmen untuk menghadirkan era baru moda transportasi di perkotaan.
Kemitraan Gojek (perusahaan GoTo Group) dan Gogoro saat ini mencakup dua bidang kerja sama utama:
BACA JUGA: Hewan Pertama di Dunia, Hidup 900 Juta Tahun Lalu
1. Investasi GoTo di Gogoro
Pertama, investasi GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE).
Horace Luke, founder dan CEO Gogoro, mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar di Indonesia dan di seluruh dunia dewasa ini adalah upaya mentransformasi moda transportasi perkotaan kita ke moda transportasi generasi baru, yang memanfaatkan kendaraan listrik roda dua yang cerdas, berkelanjutan, serta dapat diakses dan diterima oleh masyarakat luas.
Bersama Gojek dan melalui dukungan pemerintah Indonesia, kata Horace Luke, Gogoro berada di jalur yang tepat untuk mewujudkannya.
2. Percontohan Baterai Swap
Horace Luke menjelaskan, baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik. Gogoro menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara cepat, aman, dan mudah digunakan.”
Kerja sama Gojek, Gogoro, dan Pertamina lewat skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.
3. 100 Persen Kendaraan Listrik di 2030
Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek, mengatakan bahwa kemitraan antara Gojek dan Gogoro menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia.
Ambisi ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, menurut Kevin, kemitraan seperti ini sangat penting, jika ingin mewujudkan tujuan Indonesia untuk menata kembali moda transportasi dalam kota.
"Dengan menggabungkan jangkauan luas Gojek di Indonesia serta kemampuan Gogoro, kami dapat mempercepat perubahan dan berbagi manfaat kendaraan listrik kepada lebih banyak mitra driver dan konsumen. Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100% kendaraan listrik roda dua di tahun 2030,” kata Kevin.
BACA JUGA: Tak Pandang Bulu, Kominfo Tindak Tegas Pinjol Ilegal
4. Uji Coba 5.000 Kendaraan Listrik
Berbasis di Jakarta, uji coba Gojek dan Gogoro akan menghadirkan 250 Gogoro Smartscooter dan empat stasiun baterai swap GoStation yang akan berlokasi di SPBU Pertamina.
Bersama-sama, Gojek dan Gogoro berencana tingkatkan uji coba menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap.
5. Ekosistem Gogoro
Gogoro telah menjadi pemimpin inovasi global dalam compact electric propulsion, desain baterai, baterai swap, dan layanan advanced cloud yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai.
Inti dari ekosistem Gogoro adalah Jaringan Gogoro (Gogoro Network), platform baterai swap yang sangat efisien dan diakui oleh Guidehouse Insights sebagai perusahaan baterai swap terkemuka untuk kendaraan ringan (lightweight) perkotaan di dunia.
Dengan lebih dari 400.000 pengendara dan 2.100 stasiun baterai swap, jaringan Gogoro telah melayani 270.000 baterai swap harian dengan lebih dari 250 juta total baterai swap hingga saat ini.