icon-category Sport

Gol Icardi Menangkan Inter di Derby della Madonnina

Inter Milan memenangi Derby della Madonnina pertama di Serie A 2018/19. Berlaga di Giuseppe Meazza pada Senin (22/10/2018), Inter berhasil mengandaskan perlawanan AC Milan dengan skor 1-0. Gol Mauro Icardi di menit 90+2 menjadi gol tunggal yang mengantarkan Inter pada raihan poin penuh.

Luciano Spalletti memimpin anak-anak asuhnya memasuki laga dengan skema 4-2-3-1. Mauro Icardi tetap didapuk sebagai penyerang tunggal dan disokong oleh trio Ivan Perisic, Radja Nainggolan, dan Matteo Politano. Sementara, Gennaro Gattuso juga memasuki pertandingan dengan formasi andalannya, 4-3-3. Di lini depan, ada Gonzalo Higuain yang diapit oleh duet Suso dan Hakan Calhanoglu.

Secara garis besar, jalannya pertandingan di 30 menit pertama berjalan demikian: Inter bermain bertahan dan Milan intens melakukan serangan. Namun, buruknya penyelesaian akhir jadi problem Milan. Total, 4 tembakan mereka lepaskan di kurun waktu ini. Hanya, tak ada satu peluang pun yang mengarah ke gawang Samir Handanovic, termasuk peluang Suso di menit keempat yang melebar dari sisi gawnang dan Calhanoglu di menit sembilan.

Malahan, Inter memberi ancaman yang cukup menjanjikan di menit 12. Icardi yang lolos dari kawalan pemain Milan menyambut sundulan Matias Vecino dengan tendangan voli. Bola meluncur deras menembus pengawalan Gianluigi Donnarumma di bawah mistar. Namun, asa suporter Inter untuk merayakan keunggulan di menit ini tak menjadi kenyataan. Wasit menganulir gol tersebut karena sang striker sudah ada dalam posisi offside.

Fragmen horor kembali hadir bagi suporter Milan di menit 33. Kali ini, situasinya berawal dari tendangan sudut yang didapatkan oleh penggawa Inter. Situasi bola mati ini berujung pada kemelut di dalam kotak penalti yang memberikan ruang bagi Icardi untuk sekali lagi menebar ancaman lewat sepakan lobnya yang menyasar area kiri gawang Milan setelah memanfaatkan umpan lambung via sundulan Perisic. 

Sepintas, upaya ini terlihat sporadis. Namun, ini menjadi salah satu peluang paling berbahaya yang muncul di sepanjang paruh pertama. Seandainya tak membentur tiang gawang, bukan perkara mustahil sepakan ini bakal melahirkan keunggulan pertama untuk Milan.

Situasi berubah 15 menit jelang berakhirnya laga paruh pertama. Bila awalnya Milan yang tampil menekan, kini giliran Inter yang menebar ancaman bertubi-tubi. Setidaknya, ada 6 upaya tembakan yang dilesakkan oleh anak-anak didik Spalletti di rentang waktu ini. Walaupun, ya, hanya 1 yang mengarah ke gawang. 

Bila diperhatikan, ada perbedaan cukup mendasar menyoal pola serangan Inter dan Milan di babak pertama ini. Bangunan serangan Inter terlihat lebih rapi di 15 menit akhir babak pertama. Koneksi antara pemain satu dengan lainnya menjadi bekal yang baik bagi Inter untuk melepaskan serangan-serangan yang mengancam. 

Sementara, Milan cukup unggul dalam perkara membangun serangan balik. Namun, begitu serangan itu sudah sampai ke area pertahanan lawan, Milan gagal menciptakan penyelesaian akhir yang efektif. Persoalannya, di area strategis ini, pemain-pemain Milan justru seperti kehilangan koneksi. Mereka lebih mengandalkan aksi-aksi individu ketimbang mengoper bola kepada kawannya yang memiliki ruang yang lebih lowong untuk menutup serangan. 

Suso menjadi salah satu pemain yang sebenarnya paling peluang untuk menjadi pemberi assist jitu bagi Higuain. Sayangnya, predikat ini belum dapat disematkan padanya katanya karena ia terlalu mengandalkan aksi individu.

Pada menit 42, Milan berhasil keluar dari tekanan Inter. Umpan silang Suso ke area kotak penalti berhasil dipantulkan oleh Romagnoli ke arah tiang jauh. Di posisi ini, ada Musacchio yang berhasil menyambar bola. Lantas, sontekan pemain bertahan ini berhasil meluncur mulus ke area kiri gawang. Mirip dengan kasus Icardi tadi, gol ini pun dianulir oleh wasit karena Musacchio sudah ada di posisi offside. 

Walau di sisa-sisa waktu babak pertama kedua kesebelasan tetap saling menebar ancaman, tidak ada gol yang tercipta di 45 menit pertama. Alhasil, kedua kubu masuk ruang ganti tanpa membawa satu gol pun.

Di 15 menit awal babak kedua, Inter mulai meningkatkan intensitas tekanan sehingga Milan kesulitan untuk mengembangkan permainan. Pada menit 57, Perisic melepaskan umpan silang yang berhasil diteruskan oleh Politano lewat tendangan volinya. Yang disesalkan, tembakan ini hanya membuat bola meluncur ke sisi kiri gawang. Sepanjang 15 menit babak kedua berjalan, ini menjadi peluang paling berbahaya yang dilepaskan oleh para penggawa Inter. 

Untuk menambah daya gedor serangan Milan, Gattuso menarik Calhanoglu dan memasukkan Cutrone pada menit 74. Namun, keputusan ini tak langsung memberikan efek mencolok. Milan tetap kesulitan membangun serangan dan masih minim peluang emas. 

Walau demikian, pada menit 81, Milan akhirnya melepaskan tendangan tepat sasaran pertamanya di laga ini via tendangan dari luar kotak penalti yang dilesakkan oleh Suso. Namun, Handanovic masih terlalu tangguh di bahwa mistar dan mampu mengamankan sepakan pemain sayap asal Spanyol ini.

Petaka bagi kubu Milan akhirnya datang di injury time. Umpan silang Vecino dari area kanan diterima dengan sundulan oleh Icardo yang sudah ada di dalam kotak penalti. Sialnya, Donarumma terlambat mengantisipasi walau sebenarnya ia sudah ada dalam posisi yang pas. Gol tersebut menjadi gol pertama sekaligus gol terakhir di laga ini. Inter Milan menutup Derby della Madonnina dengan kemenangan 1-0.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini