Grab Klarifikasi soal Tarif ‘Mencekik’ yang Dikeluhkan Driver
Uzone.id – Mitra driver Grab Indonesia belum lama ini protes di beberapa platform media sosial seperti Facebook dan Twitter mengenai tarif yang diberlakukan perusahaan. Dianggap ‘tidak manusiawi’, mereka pun mengumumkan mogok kerja hari ini, Rabu (23/2).
Singkatnya, para driver Grab ingin melawan kebijakan perusahaan yang dianggap menurunkan tarif secara sepihak, khususnya di layanan GrabFood.Dari klarifikasi Juru Bicara Grab Indonesia, mereka mengaku sudah mendapatkan informasi terkait ajakan mogok kerja dari Serikat Ojol Indonesia (Seroja) ini. Pihak perusahaan juga mengaku selalu menerima masukan dari para mitra driver, termasuk Seroja sendiri.
“Soal tarif, di bulan Februari ini kami melakukan penyesuaian tarif untuk pesanan GrabFood dalam jarak 0-2 Km, hanya untuk area Jabodetabek. Jadi penyesuaian tersebut tidak untuk semua mitra pengemudi dan tidak untuk semua pesanan GrabFood,” tutur juru bicara perusahaan kepada Uzone.id, Rabu (23/2).
Juru bicara Grab Indonesia menambahkan, perusahaan juga telah mengumumkan dua insentif bagi para mitra driver GrabFood.
Baca juga: Driver Grab Mau Mogok Kerja Gara-gara Tarif 'Mencekik'?
Insentif pertama adalah kesempatan mendapat bonus uang tambahan setelah menyelesaikan sejumlah pesanan GrabFood dalam sehari. Program ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 17 Februari hingga 20 Maret 2022.
“Insentif kedua adalah bonus uang tambahan untuk pesanan gabungan (batch orders). Kedua insentif tersebut merupakan tambahan dari pendapatan yang Mitra Pengemudi terima atas setiap pesanan GrabFood,” lanjut jubir Grab Indonesia.
Di sisi lain, Grab mengakui sempat terjadi pemotongan biaya bagi mitra driver yang berasal dari kesalahan sistem. Masalah ini diakuinya sedang diperbaiki.
“Bagi yang sudah terlanjur terpotong tersebut akan kami kembalikan kepada para mitra dan hal ini sedang dalam proses,” tutupnya.
Sebelumnya, cuitan ajakan mogok kerja ini berasal dari akun @arifnovianto dan mendapatkan respons cukup banyak di jagat Twitter.
Dari penjelasannya, pihak Seroja telah mengirim surat protes ke pihak Grab Indonesia yang memberlakukan penurunan tarif GrabFood pada 16 Februari 2022.
Baca juga: Pengguna Lebih Sering Pesan GrabFood daripada GoFood
“Penurunan tarif ini adlh bentuk persaingan bisnis yg tidak sehat, yg merugikan pengemudi. Sebelumnya Gojek sudah menurunkan tarif di layanan antarmakanan pd akhir 2021 lalu,” tulisnya.
Ia melanjutkan, “Seperti yg sering saya singgung, perang tarif antar-perusahaan platform tentu akan semakin memperburuk kondisi kerja ojol. Dlam bbrpa screenshot dri pengemudi, tarif GrabFood sudah hmpir sama dng MaximFood, 3.000/km (dipotong 20%) tanpa tarif batas bawah. Baik Grab, Gojek, Shopee Food, dan perusahaan platform yg lain, selalu menyebut penurunan tarif agar lebih banyak konsumen yg pakai layanan mereka. Kenyataannya, biaya yg harus dibayar konsumen pun smkin beragam. Ada “order fee” misalnya, yg biayanya tidak masuk ke pengemudi.”
Dari pantauan Uzone, hari ini, Rabu, 23 Februari 2022, tampaknya tidak semua driver Grab betul-betul mogok kerja, khususnya di layanan GrabFood.
Tim Uzone sempat mencoba memesan makanan melalui layanan GrabFood pada pukul 13.00 WIB di daerah Tangerang Selatan dan aplikasi memproses pesanan dengan cepat dan langsung menemukan driver.
Dengan kata lain, driver Grab tersebut cepat menerima pesanan GrabFood ini dan tetap menyalakan layanan pesan-antar makanan seperti biasa.