Home
/
Technology

Grab Siapkan Layanan Bayar untuk Transportasi Umum di Singapura

Grab Siapkan Layanan Bayar untuk Transportasi Umum di Singapura
Desy Setyowati06 April 2019
Bagikan :

Penyedia layanan on-demand  Grab menyiapkan fitur yang memungkinkan penggunanya membayar transportasi umum lewat aplikasi mereka. Rencananya, fitur ini dirilis dua bulan mendatang.

Hanya, layanan pembayaran ini akan berlaku untuk opsi bus dan kereta api di Singapura. “Grab mencari cara agar penggunanya bisa membayar perjalanan menggunakan angkutan umum melalui aplikasinya,” demikian dikutip dari Straitstimes, Sabtu (30/3) lalu.

(Baca: Grab Luncurkan Fitur Baru yang Terhubung dengan Transportasi Umum)

Layanan ini rencananya masuk di dalam fitur ‘rute’. Fitur ini lebih dulu diperkenalkan di Indonesia pada 26 Maret lalu. Fitur ini memudahkan konsumen terhubung dengan transportasi umum. Hanya saja, di Indonesia fitur ini tidak dilengkapi dengan layanan pembayaran transportasi umum.

Salah satu pemimpin sekaligus kepala mobilitas Grab Ngiam Xin Wei menyampaikan, perusahaannya tidak khawatir penggunanya bakal beralih dari Grab ke transportasi umum. “Pada akhirnya kami ingin melayani pelanggan dengan cara apa pun yang mereka inginkan dari titik A ke titik B,” ujar dia.

(Baca: Grab Rilis Fitur untuk Permudah Wisatawan Kenali Lokasi Penjemputan)

Pengamat transportasi dari Singapore University of Social Sciences Walter Theseira mengatakan, potensi layanan transportasi yang terintegrasi seperti ini sangat besar. “Pasar terkait layanan yang menangani semua transportasi dan kebutuhan lainnya, jauh lebih besar,” ujar dia.

Di Indonesia misalnya, Grab melakukan uji coba fitur ‘rute’ di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak sebulan lalu. Hasilnya, hampir setengah juta pengguna telah mencoba fitur ini di tiga minggu awal setelah peluncuran. “Ini bertepatan dengan peluncuran MRT di Jakarta,” ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

(Baca: Perkuat Layanan Keuangan, Grab Dikabarkan Gaet PayPal dan Alipay)

Data Unescap menunjukkan, bahwa 70 % perjalanan harian masyarakat di DKI Jakarta menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi. Jumlah kendaraan bermotor pun meningkat sekitar 8,1 % setiap tahunnya. Tren seperti ini justru mendukung persoalan kemacetan di DKI Jakarta.

Bukan hanya Grab, perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) lainnya yakni Uber sudah menerapkan fitur serupa di Denver, Amerika Serikat (AS) pada Januari lalu. Perusahaan penyedia layanan panduan menggunakan transportasi umum asal Israel, Moovit melakukan uji coba untuk fitur serupa.

(Baca: Dikabarkan Jadi Decacorn, Gojek: Pangsa Pasar Kami Tertinggi)

Tags:
populerRelated Article