GrabCar Pecat Sopir Nakal yang Ajak Penumpang Bermalam di Mobil
Grab Indonesia angkat bicara terkait kasus yang dialami seorang penumpang perempuan, yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari mitra pengemudi GrabCar bernama Micky pada Sabtu (30/9) lalu.
Seorang penumpang perempuan yang enggan disebutkan namanya, mendapatkan perlakuan yang tidak sopan dari sopir GrabCar bernama Micky. Peristiwa tersebut terjadi saat dalam perjalanan dari Perum Pandawa Kelapa Gading menuju Komplek Sukapura, Jakarta Utara, sekitar pukul 21.00.Di tengah perjalanan, sopir mengajak berbincang dan mengajukan beberapa pertanyaan. Namun, semakin lama pertanyaannya mulai tidak sopan. Sang sopir mulai mencoba merayu penumpangnya itu untuk mengajaknya pergi jalan-jalan pada malam Minggu. Bahkan, sang sopir menyarankan penumpangnya itu untuk bermalam di mobilnya.
Diwakilkan oleh Mediko Azwar, selaku Marketing Director Grab Indoneia, perusahaan ini menyesali telah terjadi hal tidak menyenangkan yang dialami penumpang GrabCar. Mereka juga sudah meminta maaf dan berjanji kejadian ini tidak akan terulang kembali.
"Segenap manajemen Grab menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan telah menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang yang bersangkutan dan memberikan informasi terkini kepada penumpang mengenai tindakan-tindakan yang telah dilakukan menyusul laporan yang kami terima," kata Mediko kepada kumparan (kumparan.com), Senin (2/10).
Mediko berkata keselamatan merupakan prioritas bagi Grab. Oleh sebab itu, mereka menerapkan penegakan disiplin secara ketat melalui kode etik yang wajib ditaati oleh semua mitra pengemudi. Grab disebutnya tidak segan untuk menindak tegas pengemudi yang melakukan pelanggaran.
Grab mengaku sudah memutuskan kemitraan dengan pengemudi yang bersangkutan. Mereka juga akan memberikan pelatihan ulang secara berkala kepada semua mitra pengemudinya mengenai etika pelayanan penumpang berdasarkan kode etik, dengan harapan kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Kami berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan ulang secara berkala kepada para mitra pengemudi mengenai etika pelayanan kepada penumpang sesuai dengan kode etik yang berlaku," tambah Mediko.