Home
/
Entertainment

Hanung Tegaskan Novel ‘Bumi Manusia’ Murni Karya Fiksi

Hanung Tegaskan Novel ‘Bumi Manusia’ Murni Karya Fiksi

Tomy Tresnady12 August 2019
Bagikan :

Hanung Bramantyo (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)

Uzone.id - Hanung Bramantyo menegaskan bahwa novel 'Bumi Manusia' bagian dari tetralogi karangan Pramoedya Ananta Toer merupakan cerita paling tidak sesuai dengan sejarah alias fiksi.

Pasalnya, kata Hanung, Bumi Manusia ditulis oleh Pramoedya ketika dirinya berada dalam penjara Pulau Buru.

“Di penjara tidak ada akses (untuk lakukan riset). Jadi murni full imajinasi pak Pram,” ungkap Hanung Bramantyo kepada Uzone.id usai gala premier Bumi Manusia dan Perburuan di Surabaya Town Square (Sutos), Surabaya, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: Amanda Khairunnisa Jadi Nyai Ontosoroh Masih Muda di 'Bumi Manusia'

Hanung bisa mengatakan itu karena sudah berdiskusi Pramoedya langsung. Sebagian orang masih menganggap tokoh Tirto Adi Suryo alias Minke dalam Bumi Manusia benar-benar mempresentasikan kisah Bapak Pers Indonesia itu.

Menurut suami Zaskia Adya Mecca itu, Pramoedya mengambil nama Tirto Adhi Soerjo untuk memudahkan gambaran kondisi Indonesia di era tokoh tersebut.

Tirto Adhi Soerjo yang memiliki nama lengkap Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo lahir di Blor pada 1880, dan meninggal dunia tahun 1918.

Dia adalah tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia. Tirto Adhi Soerjo juga dikenal juga sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.

“Bukan perjalanan hidup (Tirto Adi Suryo), bukan. Itu untuk memudahkan aja. Itu menurut pengakuannya pak Pram,” tutur Hanung.

Sutradara Habibie dan Ainun 3 ini lalu menjelaskan di novel Bumi Manusia ada rumah Nyai Ontosoroh berada dalam kawasan Buitenzorg. Nah, rumah Nyai Ontosoroh itu dekat sekali dengan rumah candu milik bapak Acong.

“Sementara di dalam riset yang namanya rumah candu itu selalu di ada di pesisir, Lasem, itu kan pesisir pelabuhan tempat kapal bersandar, itu selalu Alexis aja di Ancol. Sementara Buitenzorg itu kan di Bogor kasarannya gitu loh.

“Bogor kan disebut Buitenzorg karena pertanian. Kalau itu jaraknya, kok bahkan sampe lari aja bisa kan. Di novel kan ada lari kejar-kejaran masuk ke rumah candu bapak Acong.

Itu gimana? Nah dijawab sama sejarawan itu yang gak mau disebutkan namanya, novel Bumi Manusia itu paling tidak sesuai sejarah, oh udah konfirm ya. Kita enak (saat dibuat versi filmnya),” terang Hanung.

Film 'Bumi Manusia' karya Hanung Bramantyo akan rilis di bioskop bersamaan dengan film 'Perburuan' pada 15 Agustus 2019.

populerRelated Article