icon-category Lifestyle

Hari Kartini: 6 Tokoh Perempuan Hebat Masa Kini

Bagikan :

Virginia Woolf pernah berkata “for most of history, anonymous was a woman”. Kalimat ini jelas tak salah karena berdasarkan kontribusi gender pada keberlangsungan dan kesejahteraan hidup manusia, campur tangan kaum Hawa selalu dibutuhkan untuk berbagai urusan. Lalu, bagaimana bisa ada ketimpangan?

 Well, ketidaksetaraan biasanya muncul karena dua hal, budaya dan kepentingan. Dua hal ini sedikit banyak membawa pengaruh besar terhadap bagaimana kelompok masyarakat memandang laki-laki dan perempuan dalam waktu yang bersamaan.

Perempuan dengan citranya yang lemah, melankolis, serta lekat dengan fungsi domestik, dan laki-laki yang kuat, tegar, tegas, serta lekat dengan sifat dominan. Pemikiran inilah yang sedang coba diubah oleh dunia dengan menyamaratakan tugas dan kewajiban semua jender agar tak ada yang merasa dirugikan. 

(Baca juga: Gelora Semangat Kartini Masa Kini) 

Then we did it now! Tokoh-tokoh perempuan mulai bermunculan menyuarakan aspirasinya di berbagai bidang, menunjukkan kinerjanya, dan menegakkan prinsipnya seperti halnya laki-laki. Bahwa sesungguhnya gender is never even matter.

Pembagian kerja pada masyarakatlah yang membuat isu ini jadi ada dan bagaimana kita sebagai perempuan sendiri yang terkadang lupa bahwa pada dasarnya kita semua sama. Don’t differentiate yourself because you are a woman. Be a yourself-woman! Tunjukkan pada dunia bahwa Anda punya sisi istimewa yang tak layak dikesampingkan.

1. Putri Reema (Arab Saudi)

Untuk pertama kalinya, Kerajaan Arab Saudi mengangkat seorang perempuan bernama Reema bint Bandar Al Saud untuk menjadi Duta Besar bagi Amerika Serikat. Tradisi larangan perempuan jadi pemimpin pun senantiasa berubah. 

2. Neema Kaseje (Afrika)

Seorang ahli bedah dan direktur pendiri Surgical Systems Research Group di Kisumu, Kenya, dan Jenewa. Pada tahun 2017, ia masuk dalam daftar Young Global Leader dari the World Economic Forum. Kini, ia bertugas sebagai Global Initiative for Emergency and Essential Surgical Care di WHO.

3. Malala Yousafzai (Pakistan)

Setelah berpidato di depan umum tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan pada tahun 2012, perempuan berusia 21 tahun ini ditembak oleh Taliban yang menyebabkan dirinya mengalami luka parah. Setelah sembuh, ia memenangkan hadiah Nobel Perdamaian dan kini sedang mengumpulkan dana untuk membuka sekolah gratis bagi ratusan gadis pengungsi dari Suriah.

4. Khofifah Indar Parawansa (Indonesia) 

Pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Sosial di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, kini Khofifah Indar Parawansa didaulat sebagai Gubernur Jawa Timur terhitung Februari 2019 lalu. Gebrakannya di lingkup sosial dan politik Indonesia memang tak perlu dipertanyakan lagi. Kecerdasan dan kinerja yang luar biasa nyatanya mampu mengikutsertakannya pada sederet forum internasional yang menjadikannya dikenal oleh tokoh politik dunia.

5. Sabrina Pasterski (Amerika Serikat)

Meski masih berusia 25 tahun, namun fisikawan teoritis ini sudah bisa menciptakan pesawat bermesin, Zenith Zodiac (ZZ), seharga US$36.000 saat usianya 12 dan 14 tahun. Pada usia 16 tahun, ia bisa menerbangkan ZZ dan otomatis menjadikannya pilot uji. Saking jeniusnya, perempuan cantik ini dijuluki ‘The New Albert Einstein’ oleh majalah Forbes Amerika, dipuji oleh fisikawan George Takei, bahkan dijanjikan pekerjaan oleh Jeff Bezos.

6. Melinda Gates (Amerika Serikat)

Di dunia filantropi, Melinda disebut-sebut sebagai sosok perempuan paling berpengaruh. Cantik, murah hati, berkelas, dan sangat cerdas, Melinda tak hanya dikenal sebagai seorang dermawan melainkan juga pelaku bisnis yang sukses, pemilik Bill & Melinda Gates Foundation, dan advokat yang terus berjuang untuk kaum Hawa dan anak-anak perempuan. 

(Teks: Rengganis Parahita) 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Hari Kartini kartini 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini