Hari Kartini, Saatnya Dorong Peran Perempuan di Bidang Teknologi
Ilustrasi foto: ThisisEngineering RAEng/Unsplash
Uzone.id - Habis gelap terbitlah terang, sebuah kalimat terkenal dari RA Kartini yang mendorong wanita Indonesia untuk terus berkarya, berkembang dan berperan di segala bidang, termasuk karir dan pendidikan.
Peran wanita Indonesia tentunya hadir di semua sektor, tak terkecuali teknologi. Oleh karena itu, Beauty Tech Company asal Indonesia Social Bella secara konsisten mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk percaya diri berkiprah di industri teknologi.Hal ini tercatat dari peran perempuan di lima pilar bisnis Social Bella yang didominasi perempuan, tercatat 55 persen jabatan manajemen di startup kecantikan ini diisi oleh perempuan.
Begitupun dengan jumlah karyawan Social Bella yang hampir 70 persennya merupakan perempuan dari total keseluruhan karyawan pada Maret 2022.
Tentunya dominasi perempuan ini mendobrak sikap bias dan juga stereotip mengenai rendahnya porsi perempuan Indonesia di industri teknologi.
Baca juga: START Women in Tech 2021 Satukan Para Pemimpin Wanita
Pertumbuhan perempuan di industri ini juga menunjukkan peningkatan sebesar 2,71 persen dibanding tahun 2020 dengan catatan sebanyak 33,08 persen dari 2,82 juta pekerja di jabatan manajerial merupakan perempuan.
"Sebagai beauty tech company yang punya komitmen besar untuk menjadi equal employer bagi perempuan, kami senang sekali ekosistem Social Bella jadi tempat bagi perempuan Indonesia untuk membuktikan diri lewat karya-karyanya,” ungkap Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana.
Co-Founder Social Bella sekaligus salah satu Advocate di G20 Empower ini juga mengatakan bahwa dukungan dan peran dari semua perempuan di balik Social Bella menjadi salah satu kunci penting yang membawa keberhasilan perusahaan hingga hari ini.
“Melalui mereka, kami mampu memahami kebutuhan dan keinginan terbesar dari perempuan dengan lebih baik. Datang dari berbagai latar belakang, usia, hingga keahlian yang berbeda satu sama lain, bersama-sama menjadikan SHEcosystem Social Bella semakin kuat dan relevan bagi perempuan Indonesia,” tambahnya.
Chrisanti juga mengatakan bahwa ini jadi kesempatan mereka untuk menggarap potensi besar dari pasar Sheconomy di Indonesia dan Asia Tenggara.
Stereotip ‘kuno’ yang memandang peran perempuan kini mulai memudar seiring berjalannya waktu. Tentu ini tak lepas dari lingkungan positif dan juga dukungan atau support system dari orang terdekat.
“Dengan kepercayaan, dukungan dan kehadiran pasangan dan keluarga, saya pribadi sebagai seorang ibu pekerja dengan dua anak tidak pernah merasa terbatasi oleh stereotip tersebut. Alih-alih dihalangi, saya justru didorong untuk merealisasikan aspirasi saya di dunia karir,” jelas Nurul,” kata Nurul Sulisto, ibu dua anak yang menjabat sebagai General Manager Lilla (unit bisnis Social Bella).
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Perempuan Harus Pantang Menyerah Berantas Hoaks
“Support system sangat krusial. Faktor lain yang tak kalah penting adalah kehadiran role model. Saya melihat sektor teknologi membutuhkan banyak role model perempuan untuk dapat mendorong dan menginspirasi perempuan lainnya untuk terjun dan mendalami teknologi,” tambah Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Sociolla.
Melihat tren positif dan peran wanita yang semakin kuat di industri ini, Chrisanti berharap bahwa mereka bisa semakin mendorong ketertarikan serta keberanian perempuan Indonesia untuk masuk dan mengembangkan karirnya dengan sukses di dunia teknologi.