Home
/
Health

Hati-hati Mengonsumsi Jamu Berbahan Kimia!

Hati-hati Mengonsumsi Jamu Berbahan Kimia!

Madinah24 March 2019
Bagikan :

Sejak lama, jamu kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional yang dinilai kaya akan manfaat bagi banyak masyarakat di Indonesia.

Industri jamu dan tanaman kesehatan yang semakin berkembang pun membuat jamu semakin beragam di pasaran. Namun, hati-hati dalam mengonsumsi jamu, salah-salah hal ini bisa berakibat buruk terhadap ginjal.

Prof dr Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebut saat ini banyak produsen jamu yang menambahkan senyawa atau bahan kimia lain yang justru membahayakan kesehatan ginjal.

"Yang jelas-jelas bisa merusak ginjal itu apa sih? Obat-obat penghilang rasa sakit. Nah data dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) ketika mereka melakukan razia membuktikan bahwa di dalam jamu atau herbal itu ternyata di dalamnya ada komponen obat penghilang rasa sakit," ungkap dia dalam Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2019 bersama Danone-Aqua di Jakarta, Minggu (24/3/2019).

Lebih lanjut Prof dr Ari mengatakan, jika jamu yang tidak memenuhi syarat dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang akan berdampak munculnya gangguan kesehatan lainnya.

Endapan-endapan dari zat kimia yang terdapat di dalam jamu, seperti obat penghilang rasa sakit tersebut bisa meningkatkan kerja ginjal, sehingga lama-kelamaan dapat terjadi gagal ginjal.

Selain jamu, Prof dr Ari juga menekankan akan bahaya minuman dengan pewarna-pewarna berbahaya lainnya, yang biasa menambahkan pewarna tekstil dalam pembuatannya.

"Saat ini juga ditemui oleh BPOM, makanan dan minuman yang diwarnai oleh pewarna tekstil. Itu kan tidak boleh bisa merusak ginjal juga. Tapi kalau warna misalnya asli dari kunyit ya boleh," ungkapnya.

Dua organ yang bisa berdampak saat seseorang mengonsumsi zat kimia dalam jamgka panjang dan intens, jelas dia adalah liver dan ginjal. Karena itu. Dia sangat memghimbau agar setiap orang memiliki kesadaran berlebih terhadap apa yang mereka konsumsi dan dampaknya pada tubuh mereka.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article