Home
/
Technology

Warga Lapor ke Kominfo dan Operator Soal Pencurian NIK

Warga Lapor ke Kominfo dan Operator Soal Pencurian NIK
Kustin Ayuwuragil02 March 2018
Bagikan :

Registrasi kartu SIM masih mengalami permasalahan. Sebagian pengguna Twitter melaporkan bahwa KK dan NIK-nya digunakan tanpa izin untuk mendaftarkan lebih dari 50 nomor yang tak dikenalinya. Salah satunya, pengguna dengan nama Aninda Indrastiwi, @anindrastiwi itu menuliskan keluhannya melalui Twitter.

"@IndosatCare bagaimana kak ini NIK saya bisa terpakai lebih dari 50 nomor saat saya cek registrasi di web indosat @kemkominfo tolong solusi nya bagaimana. Takutnya dipakai orang jahat," tulisnya pada 28 Februari silam.


Admin Indosat Ooredoo pun meminta Aninda untuk melakukan registrasi ulang dan menjamin data yang dimasukkannya akan valid dan terjaga kerahasiannya. Saat Aninda melakukan pengecekan, dia hanya mengenali satu deret nomor yang digunakannya sendiri.

Aninda mencurigai nomornya telah digunakan outlet resmi operator yang mungkin menyalahgunakan identitasnya untuk meregistrasikan ulang kartu orang lain. Sebab, dia hanya pernah mempercayakan nomornya untuk diregistrasikan di gerai tersebut.

Terlebih, nomor yang diregistrasikan menggunakan identitas Aninda terlihat urut. Sayangnya, pihak gerai tidak mengakuinya.

"Iya saya dulu November 2017 udah regis. Belum ngerti caranya (dan) minta tolong konter tetangga. Ya sudah langganan ya percaya gitu kan mas. Tapi kemarin saya kesana menanyakan apa pernah dipake NIK saya, bilangnya enggak. Tapi ga tau bohong apa enggak nya ya," cuitnya.

Akun Twitter Kominfo, @kemkominfo, meminta Aninda untuk mendatangi gerai operator membawa KTP dan KK. Dengan begitu, operator akan bisa memblokir kartu lain yang bukan atas nama Aninda.


Lihat juga:

Dalam cuitannya dua jam silam, Aninda mengatakan telah melaporkan kejanggalan ini pada pihak kepolisian. Namun belum ada kelanjutan dari kasusnya. Selain Aninda, ada beberapa kasus serupa yang dicuitkan ke Kominfo dan Indosat Ooredoo


Menanggapi masalah tersebut, Deva Rachman, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo mengatakan seharusnya hal itu tidak terjadi. Sebab, satu nomor NIK normalnya hanya digunakan untuk mendaftarkan nomor yang dipakai pemegang identitas.

"Saya harus cek dulu karena nggak boleh. Seharusnya ya nomornya yang digunakan saja yang terdaftar dengan satu NIK," kata Deva saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/3).

Tak lama, Deva membenarkan bahwa kasus tersebut memang saat ini sedang ditangani oleh pihaknya. Nantinya, seluruh nomor yang terdaftar di NIK Aninda akan dihapus sebagai nomor Aninda. Yang bersangkutan pun harus kembali melakukan registrasi.

"Prosesnya ada orang yang nomor NIK-nya digunakan berkali-kali sampai 50 kali, ini langsung kami shut down karena ini tidak benar. Dalam sistem, kita matikan. Yang bersangkutan harus regis," ujarnya.

Deva mengatakan bahwa siapa pun tidak boleh mendaftarkan hingga 50 nomor dengan satu identitas, Namun, pihaknya tidak mengetahui siapa yang melakukan ini pada identitas Aninda.

"Kami tidak tahu siapa. Tapi yang pasti dalam sistem kami shut down. Treat-nya memang case by case, yang mendapatkan kasus ini akan divalidasi," pungkasnya.

Tags:
populerRelated Article