Hobi Difoto Pakai Flash? Waspada Bahaya Kejang-kejang
Siapa yang tak suka berfoto selfie? Kamera canggih yang melekat dalam ponsel pintar, memudahkan seseorang untuk mengambil foto diri sendiri dengan hasil yang bagus.
Tak jarang, galeri foto dalam ponsel seseorang biasanya didominasi oleh foto selfie. Namun, para ahli memperingatkan bahwa terlalu banyak berfoto dengan lampu flash yang menyala, memiliki ancaman tersendiri bagi kesehatan, terutama jika Anda mengidap epilepsi.Bagaimana flash foto bisa menyebabkan kejang-kejang?
Lampu flash pada kamera terkadang sering digunakan jika pencahayaan minim. Dengan menggunakan lampu flash, biasanya gambar akan menjadi lebih cerah. Tapi ternyata, penggunaan lampu flash pada kamera bisa menyebabkan epilepsi.
Baru-baru ini, seorang remaja perempuan di Kanada mengalami kejang pada aktivitas otaknya setelah memotret dirinya menggunakan lampu kilat atau flash kamera depan. Seorang dokter di Kanada kemudian menyimpulkan bahwa remaja tersebut memiliki respons fotosensitif. Dan pemicu kejangnya otak adalah akibat hobi selfie dengan flash tersebut.
Studi kasus baru-baru ini menemukan bahwa mereka yang memiliki epilepsi fotosensitif dapat mengalami kejang yang disebabkan oleh kilasan cahaya terang, hal ini disebut dengan fenomena selfie epilepsi. Laporan tersebut disatukan oleh dokter anak-anak di Universitas Dalhousie di Kanada dan dipublikasikan di jurnal medis Seizure. Para ahli medis melakukan eksperimen pada remaja tadi untuk mencari tahu pasti penyebab kejang otak atau epilepsi yang ia alami melalui pemeriksaan electroencephalogram, atau EEG.
Orang dengan kondisi ini bisa mengalami kejang yang dipicu oleh cahaya berkedip, cahaya alami dan bahkan pola visual. Hal ini paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja. Gejala kian berkurang seiring dengan perkembangan anak menuju usia dewasa. Temuan ini memang baru disimpulkan dari satu kasus, sehingga masih diperlukan penelitian lebih besar untuk dapat menentukan, benarkah selfie menjadi pemicu masalah fotosensitivitas seseorang.
Bahaya psikologi hobi foto selfie secara berlebihan
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan melakukan foto selfie sepanjang Anda bukanlah seseorang yang mengalami fotosensitivitas. Selfie bisa membahayakan, jika Anda melakukan hal ini secara berlebihan. Setidaknya ada 4 bahaya psikologi dari hobi foto selfie yang perlu Anda waspadai.
1. Gangguan penyakit mental
Gangguan dismorfik tubuh adalah jenis penyakit mental kronis di mana penderita tidak bisa berhenti memikirkan penampilannya dari cacat sedikit pun, meskipun cacat tersebut hanya minor atau hanya bayangannya saja.
2. Krisis kepercayaan diri
Rapuhnya kepercayaan diri seseorang bisa dilihat dari keinginannya untuk selalu diperhatikan oleh orang lain melalui foto selfie yang diposting ke sosial media. Tentu saja jika kebiasaan posting selfie ini diteruskan, akan menjadi penyakit yang lebih kronis dan berbahaya secara psikologis.
3. Kepribadian narsis
Gejala kepribadian narsistik meliputi sikap-sikap seperti, percaya bahwa dirinya lebih baik dari yang lain, terus-menerus mengharapkan pujian dan kekaguman dari orang lain, gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain, dan tidak bisa menerima kritikan.
4. Kecanduan
Psikolog Dr David Veal dari London melaporkan bahwa foto selfie memang bisa menjadi kecanduan terutama pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit psikologis tertentu. Tren yang kini sedang berkembang itu, bisa menjadi masalah serius dan menimbulkan risiko kesehatan yang fatal. Ini bukan masalah kesombongan. Kecanduan foto selfie adalah salah satu kesehatan mental yang memiliki tingkat bunuh diri yang sangat tinggi.
Ada baiknya mulai saat ini ada bijak untuk melakukan foto selfie dan bijak untuk mempostingnya di akun-akun media sosial milik Anda.
The post Hobi Difoto Pakai Flash? Waspada Bahaya Kejang-kejang appeared first on Hello Sehat.