Home
/
Technology

Huawei Bakal Bangun Jaringan 5G di Rusia

Huawei Bakal Bangun Jaringan 5G di Rusia

Agustiyanti07 June 2019
Bagikan :

Perusahaan teknologi China, Huawei mencapai kesepakatan dengan perusahaan operator Rusia untuk membangun jaringan nirkabel 5G pertama di negara tersebut.

Perjanjian operator terbesar Rusia, MTS, ditandatangani di sela-sela pembicaraan di Moskow antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kesepakatan itu datang di tengah saat kritis bagi Huawei di tengah perang dagang AS dan China.

AS melancarkan kampanye melawan Huawei, melarang perusahaan tersebut untuk menggunakan jaringan 5G yang dibangunnya sendiri, menghentikan penggunaan perangkat lunak dan komponen AS untuk telepon pintar (smartphone) dan peralatan jaringan bisnis mereka.

Washington juga mendesak negara-negara sekutunya untuk membatasi atau melarang penggunaan peralatan Huawei di jaringan 5G mereka. AS juga memperingatkan bahwa China dapat menggunakan infrastruktur data yang menggunakan peralatan Huawei untuk melakukan aktivitas mata-mata.


Di sisi lain, Huawei berulang kali membantah bahwa salah satu produknya menimbulkan risiko keamanan nasional.

Huawei adalah pemasok peralatan komunikasi terbesar di dunia dengan penjualan Smartphone terbesar kedua setelah Samsung. Namun, pembatasan AS menimbulkan ancaman besar bagi bisnisnya dan membuat mereka memutuskan untuk menunda peluncuran jaringan 5G secara global.

5G merupakan jaringan ultra cepat yang aman memberikan daya pada segala kebutuhan jaringan robotik, termasuk mobil auto pilot.

Presiden dan CEO MTS Alexei mengatakan kesepakatan itu akan mencakup pengembangan teknologi 5G dan peluncuran jaringan percontohan 5G di Rusia tahun ini dan pada 2020.

"Kesepakatan ini tidak hanya berkontribusi pada komersial jaringan 5G di Rusia dalam waktu dekat, tetapi juga berkontribusi pada ikatan ekonomi antara Rusia dan China," kata Presiden


Sementara Ketua Dewan Huawai Guo Ping menyebut kesepakatan ini betapa pentingnya kemitraan teknologi bagi Rusia dan China.

Huawei mengatakan telah mendiversifikasi rantai pasokannya, tetapi analis mengatakan larangan ekspor jangka panjang AS akan benar-benar merugikan perusahaan.

Saai ini, saingan Huawei sudah mulai diuntungkan. Nokia Finlandia telah menandatangani 12 kontrak 5G baru dalam dua bulan terakhir, dibandingkan dengan tiga untuk Huawei.

Kedua perusahaan telah memenangkan lebih dari 40 kontrak 5G komersial dengan operator di seluruh dunia. Operator nirkabel di Jepang dan Inggris telah menunda peluncuran smartphone Huawei baru.

Berita Terkait

populerRelated Article