Home
/
Digilife

Imbas Rugi Rp81 T: OpenAI Naikkan Harga ChatGPT Hingga 2 Kali Lipat

Imbas Rugi Rp81 T: OpenAI Naikkan Harga ChatGPT Hingga 2 Kali Lipat
Vina Insyani30 September 2024
Bagikan :

Uzone.id — OpenAI berencana untuk menaikkan harga langganan ChatGPT Plus per akhir tahun 2024 ini. Kabar ini disampaikan setelah OpenAI diperkirakan rugi hingga USD5 miliar atau sekitar Rp80 triliun tahun ini.

Melansir dari laporan New York Times, Senin, (30/09), kerugian ini disebabkan oleh biaya operasional, gaji karyawan, sewa kantor hingga infrastruktur AI.

Untuk menghalau kerugian tersebut, OpenAI akhirnya mengambil jalan pintas, yaitu menaikkan harga langganan ChatGPT Plus yang saat ini dibanderol USD20 atau Rp300 ribuan per bulan.

Dalam keterangan New York Times, Senin, (30/09), OpenAI berencana untuk menaikkan harga ChatGPT Plus menjadi USD22 atau Rp330 ribu per bulan di akhir tahun 2024 ini. 

Tak sampai disitu, kenaikan harga ini akan terus dilakukan hingga 5 tahun ke depan, dimana pada 2029, OpenAI akan membanderol ChatGPT dengan harga 2 kali lipat lebih tinggi yaitu USD44 atau Rp666 ribu per bulan.

Seperti yang disebut sebelumnya, kenaikan ini terjadi gara-gara biaya operasional yang tinggi. Apalagi ChatGPT saat ini menghabiskan biaya yang cukup tinggi per harinya, yakni USD700 ribu atau Rp10,6 miliar per hari.

Saat ini ChatGPT memiliki sekitar 10 juta pengguna berbayar, dan survei menunjukkan banyak pengguna keberatan dengan harga USD20 per bulan saat ini. 

Maka dari OpenAI mengambil langkah ‘cerdas’ ini untuk menghadapi penurunan pengguna jika menaikkan harga terlalu cepat.

Selain menaikkan harga ChatGPT, OpenAI juga disebut sedang mengejar putaran pendanaan dengan nilai USD150 miliar dimana Thrive Capital dan Tiger Global sebagai salah satu investornya.

Pendanaan ini disebut sebagai ‘bala bantuan’ di momen kritis bagi perusahaan, dimana OpenAI saat ini mengalami pertumbuhan yang tak sesuai harapan, apalagi baru-baru ini beberapa eksekutif dan peneliti mereka resign secara bersamaan.

Laporan soal keuangan OpenAI ini berdekatan dengan pengunduran diri beberapa orang penting OpenAI, salah satunya adalah Mira Murati yang menjabat sebagai CTO (sekaligus mantan CEO interim) OpenAI.

populerRelated Article