icon-category News

Indahnya Juzcar, Desa Tempat Para Smurfs Tinggal dan Berkumpul

  • 02 Jul 2018 WIB
Bagikan :

Apa kamu suka dengan kartun The Smurfs? Atau punya rencana plesir ke Spanyol? Jika iya, tampaknya kamu harus memasukkan Andalusia sebagai salah satu tempat wisata yang mesti disambangi.

Pasalnya, di Andalusia terdapat sebuah desa bernama Juzcar yang ikonik dengan warna birunya. Desa kecil berpopulasi 250 orang ini berada di selatan Spanyol, sekitar 113 km dari Kota Malaga dan 25 km dari Ronda.

Terinspirasi dari kartun lucu nan mini berwarna biru yang bertama The Smurfs, 'Rumah Smurf' tersebut merupakan salah satu wisata menarik di Andalusia yang dikunjungi oleh turis dalam dan luar negeri. Jumlah turis yang berkunjung ke Juzcar bahkan mampu mencapai 8 ribu orang per tahunnya.

Awalnya, desa kecil ini merupakan tempat pemutaran premier film Smurfs, sekaligus promosi The Smurfs 3D pada 2011. Karena digunakan sebagai salah satu bentuk promosi film, pihak Sony Pictures akhirnya mengecat setiap bangunan di tempat ini menggunakan warna biru, sesuai dengan karakter kartun tersebut. 

Juzcar dipilih karena desa ini sangat terkenal dengan jamurnya. Sesuai dengan cerita fiksi asal Belgia karangan Peyo (Pierre Culliford), tokoh smurf digambarkan sangat senang dengan jamur.

Setiap musim gugur, Juzcar akan dihias berbagai tanaman jamur. Kontur tanahnya yang berundak seperti perbukitan menjadikan musim gugur terasa semakin indah. 

Jamur-jamur ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga bisa dimakan. Sehingga Juzcar seringkali menjadi tujuan favorit para ahli mikologi dan pecinta alam.

Tidak berhenti di warna saja, tembok bangunan di desa Juzcar juga dihiasi gambar karakter Smurf. Mulai dari Smurfette (karakter wanita satu-satunya), hingga Gargamel (musuh dari para Smurf).

Selain itu, di setiap sudut jalan ada pula bangunan berupa patung berukuran besar berbentuk karakter lucu dari kartun ini. 

Patung yang paling terkenal dan menjadi favorit para turis saat berkunjung adalah Papa Smurf (karakter paling tua di The Smurf) dan Smurfette. 

Sebenarnya saat kontrak telah berakhir, Sony Pictures menawarkan pengecatan ulang pada warga setempat, tetapi ditolak. Warga setempat memutuskan untuk tetap menggunakan konsep Smurfs bagi desa mereka. 

Tak hanya terkenal karena 'birunya', kamu juga bisa menikmati budaya yang terdapat di desa ini. Bagi yang gemar hiking, kamu pasti akan sangat senang jika berada di sana. Udara yang sejuk, kontur tanah berundak dengan pemandangan yang indah sepanjang mata memandang pasti bikin tak mau pulang.

Meski disenangi dan rajin dikunjungi, ternyata Juzcar sempat akan mencabut semua dekorasi terkait Smurf. Hal ini karena mereka mendapat gugatan dari ahli waris Pierre Culliford atas royalti penggunaan nama Smurf sebesar 12 persen.

Dilansir Independent, sempat tersebar berita secara online bahwa Juzcar kehilangan otorisasi untuk menyatakan dirinya sebagai Smurf Town. Sehingga mulai tanggal 15 Agustus 2017, tidak akan ada lagi patung atau dekorasi terkait kartun The Smurfs. Namun, ternyata hingga saat ini, Juzcar masih biru dan dipenuhi para Smurfs.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini