icon-category Gadget

Indodax Buka Suara Soal Mining Bitcoin yang Ramah Lingkungan

  • 17 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Harga Bitcoin kembali ke level USD40.000 atau sekitar Rp570 jutaan untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah Elon Musk telah menyatakan Tesla akan kembali menerima pembayaran Bitcoin.

Elon menyatakan hal tersebut melalui unggahan di akun Twitter resminya. Ia menyampaikan, Tesla akan kembali menerima pembayaran Bitcoin, bila jaringan mining bitcoin menggunakan energi terbarukan di atas 50 persen.

Sebelumnya, Elon sempat mencabut fitur pembayaran itu. Ini menyambut inovasi dan gagasan mengenai penambangan atau mining Bitcoin yang akan dikembangkan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi, Elon memang sering menimbulkan pernyataan yang memancing demand Bitcoin, sehingga berpengaruh terhadap harga. Kali ini, pernyataannya adalah pernyataan positif yang mendukung dan mendorong inovasi dari Bitcoin.

Baca juga: Tesla Bisa Dibeli Pakai Bitcoin Lagi, Harga Kripto Tembus Rp500 Juta

"Elon Musk memberikan pernyataan positif, di mana dia mendukung adanya inovasi dan gagasan ramah lingkungan dari mining Bitcoin. Pernyataannya mendongkrak harga Bitcoin. Saat ini, Bitcoin sudah menunjukkan sinyal support dan tren kenaikan harga," kata Oscar, Rabu (1/6).

Di Twitter, Elon menyatakan, Tesla, perusahaan otomotif miliknya akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, bila jaringan mining bitcoin menggunakan energi terbarukan di atas 50 persen.

Menurut Oscar, hal ini sangat mungkin untuk diwujudkan, karena sekarang energi pembangkit listrik mulai beralih ke teknologi terbarukan dan para miner Bitcoin juga menyambut hal tersebut.

"Memang, mining selama ini menghabiskan banyak energi. Tetapi, selalu ada solusi atas permasalahan seperti ini. Sudah banyak ide blockchain yang muncul soal ini. Founder Twitter sendiri juga telah menyatakan siap mengembangkan mining yang ramah lingkungan. Gagasan ini terungkap pada konferensi Bitcoin di Miami, awal Juni lalu," katanya.

Baca juga: Sejumlah Pengunjung Positif Covid-19 di Konferensi Bitcoin

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi karena adanya kesepakatan para miners di seluruh dunia soal smart contract dari Bitcoin yang disebut Taproot. Ini menjadi transformasi pertamanya setelah empat tahun.

Oscar menjelaskan, Taproot akan meningkatkan transaksi dan efisiensi Bitcoin. Taproot membuat kontrak pintar lebih murah dan lebih kecil, Para miners di seluruh dunia telah menyepakati proposal Taproot mengenai smart contract Bitcoin, beberapa hari yang lalu.

"Ini juga menjadi penyebab kenaikan harga Bitcoin. Taproot yang akan terjadi pada November 2021 nanti akan menjadi momen penting. Karena membuka peluang luas bagi developer yang tertarik untuk memperluas utilitas bitcoin," jelasnya.

Setelah nanti berjalannya smart contract Bitcoin tersebut, tentu akan lebih banyak inovasi-inovasi yang hadir menggunakan Bitcoin di masa mendatang.

Kenaikan harga Bitcoin ke level Rp570 jutaan atau USD40.000 atau naik 23 persen selama sepekan. Hal ini biasanya juga akan diiringi dengan naiknya harga altcoin, seperti Ethereum dan lain-lain.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini