Indonesia Bisa Tiru, Singapura Bagikan Alat Pelacak Covid-19
Token TraceTogether (Foto: BBC)
Uzone.id - Singapura telah mulai membagikan sebuah perangkat pelacakan kontak berbasis bluetooh kepada warganya, sebagai bagian dari langkah-langkahnya untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Alat token yang disebut TraceTogether adalah alternatif untuk aplikasi pelacakan kontak yang dilakukan pemerintah kepada Warga Singapura.
Token ditujukan untuk orang yang tidak memiliki atau memilih untuk tidak menggunakan ponsel. Sebab pelacakan warga berbasis ponsel masih menimbulkan pro dan kontra terkait masalah privasi.
Gelombang pertama perangkat didistribusikan kepada orang lanjut usia yang rentan yang memiliki sedikit atau tidak ada dukungan keluarga atau memiliki masalah mobilitas. Alat ini memiliki kode QR unik dan tidak perlu diisi karena memiliki daya tahan baterai hingga sembilan bulan. Demikian yang dikutip dari BBC, Senin (29/6).
Baca juga: Implementasi 5G di Indonesia Ngaret Karena Corona
Perangkat ini bekerja dengan menukar sinyal Bluetooth dengan TraceTogether atau ponsel cerdas lain di sekitarnya yang menjalankan aplikasi TraceTogether. Pengguna akan diberi tahu oleh petugas pelacakan kontak jika mereka terdeteksi berada di dekat seseorang yang terinfeksi virus corona.
Jika mereka kemudian dikonfirmasi telah mengontrak Covid-19, data akan diunduh dari perangkat.
Para menteri di pemerintah Singapura telah menepis kekhawatiran yang timbul karena privasi pengguna, karena mereka berpendapat bahwa mereka tidak dirancang untuk menandai gerakan orang.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa data yang dikumpulkan oleh perangkat akan dienkripsi dan disimpan dalam token selama maksimal 25 hari.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa data tidak dapat diakses dari jarak jauh karena token tidak memiliki kemampuan internet atau seluler.
Baca juga: Ada Nih, USB Anti Corona
Fitur lain yang disoroti oleh pemerintah adalah bahwa token tidak memiliki konektivitas Global Positioning System (GPS), jadi tidak mengumpulkan data lokasi.
Selain berbentuk token, Pemerintah Singapura juga meluncurkan aplikasi berbasis smartphone. Mereka mengatakan bahwa sejak meluncurkan aplikasi smartphone TraceTogether pada bulan Maret telah diunduh oleh sekitar 2,1 juta orang.
Pihak berwenang telah mengatakan bahwa mereka perlu meningkatkan partisipasi dalam program TraceTogether secara signifikan karena Singapura telah mulai membuka kembali ekonominya.
Token TraceTogether tersebut bersumber dari perusahaan elektronik PCI yang berbasis di Singapura.Diumumkan awal bulan ini bahwa perusahaan telah memenangkan tender SGD6 juta atau setara Rp 61 miliar untuk memasok 300.000 perangkat pertama, yang artinya alat token ini bernilai SGD20 atau setara Rp 206 ribu per token.