Indonesia Buang Limbah Durian, Australia Malah Ubah Jadi Listrik
Durian (Unsplash / Jim Teo)
Uzone.id - Indonesia memang surganya buah durian dan nangka. Namun, masyarakat di sini masih sebatas menikmati buah yang rasanya bikin nagih itu. Sedangkan limbahnya tidak dimanfaatkan.Berbeda dengan para peneliti Universitas Sydney, Australia, telah mengubah limbah durian dan nangka menjadi energi listrik ramah lingkungan.
Bahkan, limbah kedua buah yang tumbuh subur di Indonesia itu bisa dijadikan super-kapasitor sehingga bisa mengisi daya perangkat dengan sangat cepat.
Bayangkan jika kita bisa pakai produk yang tumbuh secara alami, macam tanaman dan buah, yang nantinya diubah jadi energi listrik yang dialirkan ke ponsel, tablet, laptop atau bahkan mobil listrik.
Baca juga: Foto Mekkah dan Tokyo Disneyland dari Satelit saat Wabah Covid-19
Profesor Associate School of Chemical and Biomolecular Engineering, Vincent Gomes menjelaskan bagaimana ia dan timnya berhasil ubah limbah buah tropis itu menjadi super-kapasitor.
Bagaimana cara kerjanya?
Gomes mengatakan, penggunaan durian dan nangka yang dibeli dari pasar, timnya mengubah porsi limbah buah (biomasssa) menjadi super-kapasitor yang bisa digunakan untuk menyimpan listrik secara efisien.
"Pakai metode rekayasa hijau yang tidak beracun dan tidak berbahaya yang menggunakan pemanasan dalam air dan pengeringan beku biomassa buah-buahan, durian dan nangka ditransformasikan menjadi karbon arogel yang stabil - bahan sistesis yang sangat ringan dan berpori dipakai untuk berbagai jenis aplikasi.
"Karbon aerogel membuat super-kapasitor hebat karena sangat berpori. Kami kemudian pakai aerogel yang diturunkan dari buah untuk membuat elektroda yang kami uji sifat penyimpanan energinya, yang kami temukan luar biasa."
Baca juga: Tom Hanks Koleksi Mobil Murah Meskipun Kaya Raya, Ini Daftarnya
Apa itu super- kapasitor?
Gomes menjelaskan, super-kapasitor seperti reservoir energi yang membagikan energi dengan lancar.
"Mereka bisa dengan cepat menyimpan energi dalam jumlah besar dalam perangkat berukuran baterai kecil dan kemungkinan memasok energi untuk mengisi daya perangkat elektronik, seperti ponsel, tablet, dan laptop dalam beberapa detik."
Dibandingkan baterai, lanjut Gomes, super-kapasitor tidak hanya mampu mengisi daya perangkat dengan sangat cepat, bahkan siklus pengisian lebih besar daripada perangkat konvensional.
"Super-kapasitor sekarang terbuat dari karbon aktif yang tidak seefisien yang disiapkan selama proyek ini," kata Gomes.
Kenapa durian dan nangka?
Gomes menerangkan, limbah duriah dipilih berdasarkan pada pola yang disediakan oleh alam untuk membuat aerogel berpori.
Super-kapasitor durian dan nangka, kata Gomes, menghasilkan jauh lebih baik dari bahan yang dipakai saat ini dan sebanding dengan bahan berbasis graphene yang mahal.
"Limbah durian sebagai zat bebas biaya yang ingin segera dihilangkan oleh masyarakat karena baunya yang menjijikkan, adalah sumber berkelanjutan yang bisa mengubah limbah menjadi produk untuk secara substansial mengurangi biaya penyimpanan energi lewat bahan bebas kimia, protokol sistesis hijau." (sydney.edu.au)
VIDEO Suzuki Carry Luxury Review, Paling Mahal Dapet Apa Aja?