icon-category Telco

Indosat Ooredoo Sudah Siap untuk Jaringan 5G?

  • 25 Mar 2019 WIB
Bagikan :

President Director & CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)

Uzone.id - Jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo telah menjangkau 422 kota/kabupaten dan 80% populasi masyarakat Indonesia. Menurut President Director & CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter, perluasan tersebut telah dimulai sejak 2018.

“Di 2018, kita telah meningkatkan kualitas 4G Plus mulai dari Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara. Beberapa daerah yang saya sebut bagian dari yang selama ini kita push, tapi itu merupakan awal. Kita akan terus pengembangan jaringan 4G, bukan hanya yang belum terjangkau, tapi memperkuat,” ujar Chris.

Baca juga: 4G Indosat Ooredoo Sudah Hadir di 442 Kota di Indonesia

Menariknya, lebih lanjut, Chris mengatakan bahwa apa yang sudah dipasang itu 5G ready.

“Apa yang kita pasang ini 5G ready, begitu sudah masuk era 5G, itu tinggal dipasang. Semua ini kita lakukan, karena kita memahami kebutuhan internet di era digital merupakan kebutuhan mutlak. Itu sebabnya fokus kita terhadap perkembangan jaringan benar-benar invest,” ungkap Chris.

Baca juga: Terminal 2F Soekarno-Hatta Dipersiapkan Jadi Terminal Berbiaya Murah

Di samping itu, Kustanto, Group Head Network Strategy Architecture and Solution, menambahkan, “5G itu kecepatan tinggi. Ketika bicara kecepatan tinggi, kita harus menyiapkan bagaimana supaya kita siap dengan teknologi yang kecepatannya tinggi, mulai dari kita siapkan misalnya perangkat-perangkat digital supaya yang terbaru.”

Jadi, menurut Kustanto, pada saat 5G sudah masuk ke pasar Indonesia, Indosat Ooredoo gampang untuk mengaktifkannya.

Baca juga: Dipromosikan ke Asia, Apa Keunggulan Wisata Golf Indonesia?

“Jadi implementasi 5G lebih gampang. Itu yang pertama. Kedua, 5G itu karena kecepatan tinggi, jadi butuh, istilah kita itu, teknologinya black hole. Black hole itu kalau orang masuk jalan tol, itu kan ada gerbangnya, nah, habis masuk ada jalan tol, jalan tol inilah yang kita sebut black hole. Supaya tidak macet itu, kita ada fiberisasi,” ujar Kustanto.

Lebih lanjut Kustanto menyatakan, “Fiberisasi itu kalau sekarang itu kita dari pintu tol itu tadi kemudian ke BTS kita. BTS kita itu tidak lagi pakai microwave yang bisa mentransmisikan sinyal, tapi pakai fiber optic, kabel, itu kecepatan cahaya, kapasitas unlimited, jadi dengan satu kabel itu tinggal kita atur saja kebutuhan kapasitas kita berapa."

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini