Ingin Memiliki Hubungan Asmara yang Sehat? Ini Kiatnya Menurut Psikolog
Uzone.id-Dalam menjalin sebuah hubungan asmara, kamu perlu mengupayakan dan merawat hubungan tersebut agar tetap sehat. Menurut Pingkan C. B. Rumondor, M. Psi., psikolog di Jakarta, hubungan asmara yang sehat atau kepuasan pernikahan tinggi tentu memiliki manfaat untuk setiap individu dan untuk hubungan itu sendiri.
Bagi kamu dan pasangan, hubungan asmara yang sehat akan turut mendorong kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. “Riset juga memperlihatkan bahwa hubungan yang bahagia membuat seseorang lebih sehat daripada orang yang memiliki hubungan tidak sehat,” tulis Pingkan dalam wawancara via e-mail dengan Uzone.id.Lantas, bagi hubungan itu sendiri, seseorang yang merasa hubungannya sehat dan memuaskan akan lebih terdorong untuk menghabiskan waktu bersama pasangan, memecahkan masalah bersama, dan berkomunikasi dengan lebih baik.
“Hal ini pada akhirnya akan lebih meningkatkan kepuasan hubungan,” tulis Pingkan yang juga merupakan Co-Founder Komunitas Cinta Setara (@cintasetara).
Baca: Nih Gaes, 6 Cara Agar Kamu Tidak Terpuruk Setelah Putus Cinta
Ciri-ciri hubungan asmara yang sehat, yaitu kedua pasangan saling menghormati satu sama lain (mutual respect), saling mendukung (mutual support), dan saling bercerita mengenai arti kehidupan dan tujuan-tujuan hidup.
Di samping itu, hubungan asmara yang sehat tidak lepas dari adanya pertumbuhan pribadi saat berada dalam hubungan tersebut (misalnya, tambah rajin, tambah bijaksana sejak menjalin hubungan), lebih banyak emosi positif daripada negatif, dan ada komitmen hubungan yang disepakati bersama.
Jadi, melihat dari ciri-ciri di atas, apakah hubungan asmara kamu sudah sehat? Jika belum, Pingkan menyarankan untuk mengupayakan hubungan asmara yang sehat dengan beberapa cara berikut ini.
Kenali pasangan kamu.
Bukan sekedar kenal nama, alamat, keluarga, tapi kenali juga mimpi, cita-cita, bahkan ketakutan terbesarnya. Sediakan waktu untuk membicarakan mengenai hal ini, ya.
Pelajari cara mengendalikan emosi diri.
Emosi bisa menular, jadi kamu perlu belajar mengendalikan emosi (misalnya, marah) agar tidak menular ke pasangan dan membuat keadaan tambah runyam.
Baca: Kamu Mau Menikah Muda? Pikir-Pikir Dulu Deh daripada Menyesal Kemudian
Pelajari teknik-teknik komunikasi.
Misalnya, komunikasi "i-message" untuk mengungkapkan keluhan dengan cara yang tidak mengancam. Contoh “i-message”: Sayang, waktu kamu telat jemput, aku cemas karena aku pikir ada hal buruk yang terjadi padamu. Lain kali, kalau terlambat bolehkan kabari aku dulu?
Akan lebih baik untuk menyampaikannya dengan kalimat seperti itu, daripada seperti ini: Kamu nih gimana sih, telat kok gak kabarin! aku kan khawatir.
Selesaikan masalah bersama-sama.
Hal ini perlu dilakukan, terutama bagi kamu yang sudah menikah. Milikilah cara berpikir: Masalah mu adalah masalahku juga, it's us vs the problem.