Home
/
Gadget

Ini Alasan iPhone 11 Laku Keras di Indonesia

Ini Alasan iPhone 11 Laku  Keras di Indonesia

Birgitta Ajeng29 January 2020
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Kamu tentu tahu bahwa iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Max telah resmi dijual oleh Erajaya Group melalui iBox di Indonesia pada 6 Desember 2019. Sejak penjualan resmi tersebut, tingkat penjualan trio iPhone 11 di Tanah Air disebut-sebut berlipat ganda.

Djatmiko Wardoyo Director Marketing and Communications Erajaya Group mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang membuat level penjualan trio iPhone 11 meningkat dibandingkan iPhone XS.

“Dibandingkan iPhone XS keluar, jauh lebih tinggi ini dari transaksi penjualan. Apple menuntut kita juga untuk mengidentifikasi, kenapa ini jauh lebih bagus. Setidaknya dalam perspektif ini, kita memiliki tiga hal yang menurut kita ini cukup valid,” ujar Djatmiko dalam pembukaan iBoxing Week di Mal Central Park, Jakarta Barat, Selasa (28/1).

Faktor pertama yang membuat tingkat penjualan ponsel-ponsel tersebut, yaitu waktu peluncuran yang lebih cepat akan membuat penjualan lebih bagus.

Baca juga: Mahal tapi Permintaan iPhone 11 di Indonesia Sangat Tinggi

Time frame dari peluncuran global, terutama Asia dengan Indonesia. Semakin pendek waktunya, semakin bagus,” ujarnya.

Kedua, Djatmiko menyatakan eksekusi penjualan, termasuk paket product bundling juga mendongkrak permintaan trio iPhone 11 di Indonesia.

Djatmiko menegaskan, “Kita all out memang dalam konteks, apa pun kita lakukan sebagai integrated marketing. Kemarin kita menarik minat, kalau sebelumnya salah sati yang kita lakukan adalah pre-order, kita tidak melakukan pre-order, kita sebut sebagai ROI, Registration of Interest. Kita pingin tahu sebenarnya seberapa besar sih ini nanti orang pingin beli.”

Ia menyatakan, ada sekitar belasan ribu orang yang melakukan registrasi dalam kurun waktu seminggu.

“Banyak, belasan ribu yang register dalam kurun waktu seminggu kita buka, karena itu sampai lima hari sebelum peluncuran. Yang terkonversi 40 persen. Saya tidak ngomong angka pastinya. Terkonversi dia beli benar, tinggi banget, saya pikir hanya orang iseng” ujarnya.

Baca juga: Erajaya Group Gelar iBoxing Week Pertama di 2020

Sementara itu, faktor ketiga berkaitan dengan isu IMEI (International Mobile Equipment Identity) yang segera berlaku di Indonesia. Peraturan IMEI dibuat pemerintah untuk mencegah peredaran perangkat telekomunikasi ilegal di Indonesia.

Djatmiko menilai IMEI menjadi faktor eksternal yang memengaruhi antusiasme masyarakat terhadap trio iPhone 11 yang dijual secara resmi di Indonesia.

“Ketiga, sebenarnya ada faktor eksternal, apakah orang terpengaruh isu IMEI. Masih debatable, apakah IMEI kontrol?“

Namun, Djatmiko mengungkapkan bahwa secara personal, ada beberapa temannya yang tidak berani membeli iPhone 11 di luar negeri.

“Secara personal, teman-teman saya, lima orang lebih, yang menghubungi saya tidak berani beli dari luar, ada kekhawatiran investasi belasan juta nanti mati lagi. Mereka menunggu saja,” ujarnya.

populerRelated Article