Ini Alasan Kenapa Banyak Orang 'Lapar Belanja' di Bulan Ramadan
Uzone.id-Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah sekaligus menjadi momen menarik dan unik di Indonesia. Bulan Ramadan memengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk kebiasaan berbelanja.
Siaran pers dari Priceza Indonesia (shopping search engine dan platform pembanding harga) bahkan mengungkapkan bahwa penjualan produk otomotif selalu mencapai puncaknya pada sekitar 1-2 bulan sebelum Ramadan.Fenomena ini terjadi bukan tanpa alasan. Priceza Indonesia mengungkapkan bahwa sebuah studi telah mengonfirmasi hal ini.
Dalam riset yang dimuat di jurnal ilmiah Proceedings of the National Academi of Science di Amerika Serikat itu, ditemukan hubungan antara rasa lapar dengan keinginan berbelanja. Forbes menggunakan istilah shopping hungry untuk menggambarkan hal itu.
Pada dasarnya, studi tersebut mengungkapkan bahwa rasa lapar bukan hanya memengaruhi hasrat untuk memperoleh makanan. Tetapi, hal itu bisa meluas dan memengaruhi hasrat memperoleh produk lain, bahkan di luar kategori makanan.
Ini merupakan temuan yang menarik. Bahkan, University of Minnesota mempublikasikan sebuah tulisan terkait hal ini di laman resminya dengan menggunakan judul yang jenaka: An Empty Stomach Can Lead to an Empty Wallet.
Hasil penelitian tersebut tentu bisa menjadi penjelesan tentang mengapa pengeluaran sebagian orang membengkak, sekalipun frekuensi makan berkurang, di bulan puasa.
Di samping itu, Bayu Irawan, Co-Founder & Country Head Priceza Indonesia mengungkapkan bahwa dari sisi finansial, ada peningkatan daya beli masyarakat selama bulan Ramadan.
“Pemberian THR, pengalokasian bujet pengeluaran lebih besar dari bulan-bulan sebelumnya, dan banyak hal lainnya yang pada akhirnya mendorong masyarakat untuk berbelanja,” ujar Bayu dalam siaran pers Priceza Indonesia yang Uzone.id terima baru-baru ini.