icon-category Auto

Ini Bahayanya Dengarkan Musik Sambil Naik Motor

  • 24 May 2017 WIB
Bagikan :

Kecelakaan yang dialami Nicky Hayden hingga menyebabkan kematiannya membuat sedih banyak pihak. Pebalap World Superbike tersebut ditabrak saat sedang bersepeda di Italia.

Salah satu yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut adalah saat bersepeda sambil mendengarkan musik melalui headphone yang tersambung ke perangkat Ipod. Nicky tidak mewaspadai kehadiran mobil saat melintasi persimpangan jalan.

Kejadian kecelakaan akibat mendengarkan musik di jalan raya bukan kali ini kita dengar. Selain pesepeda, pengguna motor sering terlihat menggunakan earphone saat berkendara dan mendengarkan musik.

”Penggunaan earphone lalu mendengarkan musik sembari berkendara, tidak diperkenankan. Ini bahkan dilihat dari dua aspek yakni norma keselamatan dan hukum,” ucap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) saat dihubungi Otomania, Selasa (23/5/2017).

Berita Terkait:

Menurut Jusri, mendengarkan musik akan membuat pengendara kehilangan konsentrasi selama di jalan. Fokus perjalanan bisa jadi berpindah ke musik yang sedang didengarkan.

Pasalnya, berkendara adalah pekerjaan yang membutuhkan 100 persen konsentrasi. Selain itu pengendara juga harus siap dengan keadaan sekelilingnya agar dapat bereaksi bila terjadi keadaan darurat.

”Jangankan mendengarkan musik, berbicara dengan orang yang dibonceng itu sebenarnya tidak direkomendasikan. Perhatian harus ke pekerjaan berkendara. Tidak hanya depan tapi waspada juga dengan sekeliling motor,” ucap Jusri.

Terkait kecelakaan akibat penggunaan headphone atau sambil mendengarkan musik memang belum ada data yang terjadi di Indonesia. Namun The Guardian melaporkan studi di Amerika Serikat yang membuktikan mendengarkan musik sambil berjalan meningkatkan hingga tiga kali lipat risiko kecelakaan.

Dari studi yang dilakukan selama 2004 hingga 2011, ditemukan 116 orang di Amerika yang menggunakan headphone tewas di jalan atau mengalami kecelakaan parah. Korbannya banyak berusia dibawah 30 tahun (67 persen) dan laki-laki (68 persen). Sebanyak 89 persen terjadi di perkotaan dengan 55 persennya terlindas kereta api.

Copyright Kompas.com

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags :

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini