“Tiga musuh utama mesin diesel adalah kotoran, angin dan air. Ketiganya bisa hadir dari beberapa sumber dan penanganan dari pengemudi akan menentukan umur pakai kendaraan ke depannya,” ucap Arief Budiman, Technical Training PT Tata Motor Distribusi Indonesia (TMDI) saat ditemui di kawasan BSD, Rabu (8/2/2017).
Kotoran selalu hadir dari penggunaan bahan bakar yang tidak diperhatikan kualitasnya. Ini kerap terjadi di daerah terpencil dimana solar berkualitas sulit didapat atau pemilik yang malas untuk mengisi bahan bakar yang direkomendasikan pabrikan.
“Untuk masalah ini semua mesin diesel punya saringan bahan bakar atau saringan solar. Kotoran akan disaring di sini. Usahakan untuk mengganti saringan solar sesuai petunjuk yang diberikan,” ucap Arief.
Berita Terkait:
- Mitsubishi Gencar Jualan di Mal
- Mobil Sejuta Umat Mitsubishi Berstatus Pertama di Dunia
- Ini Pemegang Merek MV Agusta di Indonesia
Udara jadi masalah karena dapat merusak injection pump pada mesin diesel. Udara hadir melalui bahan bakar yang berada di dalam tangki yang dibiarkan terlalu lama dalam keadaan kosong.
Injection pump bekerja tidak hanya dengan pelumas, namun juga bahan bakar solar. Ini kenapa ketika bahan bakar membawa udara membuat pompa menjadi terganggu hingga akhirnya rusak.
Terakhir adalah air. Masalah ini hadir juga dari bahan bakar yang memiliki kandungan air yang tanpa disadari pemilik mobil diesel dapat merusak pompa injeksi.
Masalah ini dapat teratasi dengan hadirnya water separator yang disediakan produsen untuk memisahkan air dari solar. Saat air penuh, kendaraan memberi tahu melalui sistem sensor bahwa penampungan air harus dikosongkan.
Cara menguras penampungan air di mesin diesel berbeda-beda di tiap produk. Pemilik baiknya memahami bagaimana cara untuk menguras penampung air ini. Tata Motors punya teknologi mengeringkan wadah air ini dengan sendirinya atau otomatis.
“Disini yang menentukan pemilik kendaraan apakah ingin mesin dieselnya awet atau tidak. Banyak yang menunda mengosongkan tempat penampungan air, hingga akhirnya merusak mesin,” ucap Arief.
“Jangan malas untuk memeriksa komponen-komponen yang terdampak di mesin diesel, jangan malas. Ini juga salah satu bentuk perawatan agar mesin diesel awet,” tambah Arief.