Ini Kata Pebalap Ducati Soal Regulasi Tekanan Angin pada Ban
Johann Zarco Pramac Ducati di MotoGP Inggris (Foto: Pramac)
Uzone.id - MotoGP Inggris sudah usai berlangsung dengan menerapkan regulasi tekanan angin ban yang baru. Tekanan ban mulai dari akhir pekan kemarin ditetapkan batas minimum sebesar 1,9 bar atau 27,6 psi, sementara batas minimum ban belakang sebesar 1,7 bar atau 24,7 psi.
Dilansir dari Crash, seorang pebalap yakni Johann Zarco dari Pramac Ducati merasakan ketegangannya saat menerapkan aturan ini. Zarco menyebutkan ban depan terlalu panas yang memaksanya melaju lebih pelan dan dalam kondisi yang sangat bahaya.Johann Zarco merupakan salah satu dari dua pebalap yang memasang ban belakang lunak untuk MotoGP Inggris. Pebalap Pramac Ducati itu dengan cepat naik ke urutan kelima, namun ditengah balapan menurun hingga finis di urutan ke-sembilan.
"Balapan berjalan baik di babak pertama, saya memilih menggunakan ban belakang soft dan saya pikir itu hanya menjadi masalah di empat lap terakhir," ujar Zarco.
"Tapi masalah utamanya adalah pada setengah balapan, saya mendapat (peringatan) 'over temp' di ban depan, mengalami beberapa momen yang sangat menakutkan dan kehilangan banyak waktu," lanjutnya.
Zarco pun tidak tinggal diam, dirinya mencoba menurunkan suhu ban depan dengan melambat, namun tidak berhasil. Akibat dari hal ini, pebalap bernomor 5 itu kehilangan banyak waktu dan tidak dapat bertarung dengan pebalap lain.
"Jadi ini adalah momen yang sulit dalam balapan dan pada akhirnya dengan sedikit hujan, saya ingin mencoba dan mengambil keuntungan, tetapi kami semua berpikiran sama dan tidak ingin jatuh," paparnya.
Meski mengalami hal yang mengerikan, namun Zarco mengaku senang dengan akhir pekan di MotoGP Inggris kemarin. Menurut Zarco dirinya harus melihat banyak hal dan berharap bisa menyesuaikan secara konsisten dengan aturan baru tersebut.
Sebagai tambahan informasi, Johann Zarco merupakan salah satu pebalap yang mengungkapkan kekhawatiran atas regulasi tekanan angin yang baru.
Menurutnya tekanan angin yang lebih tinggi memang diperlukan jika pengendara berada di urutan terdepan, sehingga mendapatkan udara lebih bersih.
Sementara jika berada di belakang pebalap lain, akan mendapatkan udara dari motor di depan yang panas. Sehingga akan terdapat peningkatan suhu yang mengakibatkan hilangnya cengkraman yang lebih besar dari sebelumnya.
Zarco pun langsung merujuk pada aturan tekanan ban baru yang menjadi masalah di hari Minggu kemarin.
"Pasti. Seperti yang saya katakan, cara kami melakukan sebelumnya tidak menjadi masalah untuk keselamatan ban. Jadi saya tidak tahu mengapa aturan itu ada," jelasnya.
Maverick Vinales dari Aprilia Racing pun turut angkat bicara soal regulasi tekanan ban ini. Menurutnya dengan Sirkuit Silverstone yang memiliki cuaca sejuk, hujan di akhir balapan, dan aliran udara yang alami di sirkuit menutupi efek penuh dari tekanan ban tinggi.
"Saya pikir sejujurnya akhir pekan ini kami beruntung karena cuaca dingin. Tapi mari kita lihat di Austria, juga dengan pengereman keras," pungkasnya.
Johann Zarco kini berada di belakang Brad Binder untuk kejuaraan dunia dengan posisi di klasemen 5. Pebalap asal Prancis ini sedang mempertimbangkan untuk pindah ke LCR Honda jika tidak dapat bertahan di Ducati untuk musim depan.