Ini Risiko 'Vaping' Bagi Remaja
Menghisap rokok elektronik atau lebih dikenal dengan vaping diusia remaja memilik yang tidak bisa diabaikan. Sebuah penelitian baru menyebutkan, remaja yang masih duduk dibangku sekolah berisiko akan beralih ke rokok tembakau di masa mendatang.
Siswa di kelas 12 yang menggunakan rokok elektronik memiliki kemungkinan empat kali lipat untuk memulai rokok tembakau. Ketika menggunakan rokok elektronik, para remaja ini menghirup uap yang mungkin mengandung nikotin namun dibalut dalam berbagai varian rasa seperti permen karet hingga krim susu coklat.
“Temuan ini berkontribusi terhadap bukti-bukti yang mendukung bahwa vaping merupakan satu gerbang untuk merokok dikalangan pemuda,” tulis para peneliti dalam studi mereka yang diterbitkan di jurnal Tobacco Control secara online, dikutip Live Science, Selasa (7/1).
Selain itu, hasil penelitian juga menyebutkan bahwa menggunakan rokok elektronik juga dapat menyebabkan mantan perokok tembakau untuk kembali ke rokok tembakau.
Kendati rokok elektronik disebut-sebut lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau, para peneliti masih melakukan penelitian terhadap efek yang ditimbulkan bagi kesehatan.
Beberapa penelitian bahkan telah mengklaim rokok elektronik masih menimbulkan bahaya bagi bagi kesehatan seperti peningkatan risiko penyakit jantung.