Ini Strategi TikTok di 2020
-
Ilustrasi. (Foto: tiktok.com)
Uzone.id - TikTok, aplikasi video singkat dari ByteDance, perusahaan teknologi asal China, telah hadir di Indonesia sejak 13 September 2017. Menyambut tahun baru 2020, TikTok Indonesia berencana mengokohkan ekosistemnya.“Fokus kita adalah kita pingin sustain di ekosistemnya dulu. Jadi kita pingin gedein diverse ke kontennya,” ujar Head of User and Content Operations TikTok, Indonesia, Angga Anugrah Putra.
Baca juga: Dua Tahun Hadir di Indonesia, Gimana TikTok Dapat Untung?
Selain itu, TikTok ingin bekerja sama dengan banyak pihak. TikTik mau aplikasinya tak hanya untuk kreator konten, tapi juga bisa untuk institusi, perusahaan media, talent management, dan lainnya.
“Jadi kita pingin ekosistem itu means dari hulu ke hilir dari creators-nya, kontennya, bisnisnya. Tapi utamanya, karena kami tech company dan kami content distribution platform ya pasti content-nya dulu,” ungkap Angga.
Lantas ketika ditanya soal tantang terberat sepanjang 2019, Angga menyebutkan persoalan jumlah kreator konten.
Baca juga: TikTok Indonesia Tepis Tuduhan Pencurian Data Pengguna
Angga menjelaskan, “Mungkin awal tahun kita gak start dengan kreator yang sebanyak ini. Sekarang content creator-nya udah banyak. bahkan media pakai, government pakai. Dulu gak sebanyak ini. Sebenernya cara paling efektif untuk grow itu through the content itself.”
Sayang saat ditanya soal jumlah pengguna dan kreator konten di Indonesia, Angga tak menyebutkan angka detailnya. Ia hanya menjawab, “Banyak bgt, dari Sabang sampai Merauke ada. Nanti kita mungkin udah waktunya baru kita akan rilis.”