icon-category Health

Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Mi dan Nasi Bersamaan

  • 14 Sep 2017 WIB
Bagikan :

Apakah kamu termasuk salah satu orang yang suka mengkonsumsi nasi dengan mi? 

Jika iya sebaiknya kamu mulai kurangi hal tersebut. Kareba ada bahaya yang mengintai saat menggabungkan dua makanan ini ketika disantap sekaligus. 

Mi dan nasi tergolong ke dalam karbohidrat yang sama-sama memberikan rasa kenyang yang sama. Jika nasi bisa menyumbang glukosa dalam jumlah banyak, begitupun dengan mi yang terbuat dari tepung terigu (karbohidrat) yang mengalami proses pengolahan yang cukup lama sehingga kandungan glukosanya pun akan ikut meningkat dan menyebabkan risiko bahaya kesehatan seperti diabetes. 

Menurut Mayo Clinic, sebanyak 45 sampai 65 persen kebutuhan kalori per hari harus dipenuhi dengan karbohidrat mengingat sumber energi utama manusia berasal dari karbohidrat. Per harinya, seseorang perlu mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 225 sampai 325 gram jika kalori yang dibutuhkan orang tersebut mencapai angka 2000 kalori. 

Mengkombinasikan dua jenis karbohidrat, yaitu nasi dan mi dalam satu suapan bukanlah hal yang tepat, karena kalori karbohidrat akan berlipat ganda.

"Makan mi tentu diperbolehkan, tapi mengkombinasikan mi dengan nasi hanya akan mengakibatkan terjadinya double carbohydrates, karbohidratnya akan bertambah dua kali lipat," ungkap ahli gizi Dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK., yang ditemui kumparan (kumparan.com) di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (12/9). 

"Saat karbohidrat meningkat, kadar gula darah dalam tubuh akan ikut meningkat. Insulin akan terus aktif yang membuat tubuh jadi memproduksi glukosa berlebihan," sambungnya. Hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas secara terus menerus akan membuat pankreas bekerja dua atau bahkan tiga kali lipat dari biasanya. 

Ketika pankreas dipaksa untuk bekerja ekstra lebih keras, maka tidak menutup kemungkinan jika pankreas akan rusak. Penyakit diabetes pun bisa terjadi pada mereka yang masih membiasakan kebiasaan buruk ini. 

Tentu kamu tak menginginkan hal ini terjadi, bukan?

Dibutuhkan jeda dalam mengkonsumsi mi instan. Tak boleh terlalu sering, jeda minimal dua hari perlu diberlakukan agar tubuh tak terlalu banyak memproduksi glukosa per harinya. "Kalau masih muda, silahkan mengkonsumsi mi instan sehari sekali. Tapi jangan dikonsumsi setiap hari karena dibutuhkan jeda minimal dua sampai tiga hari untuk makan mi kembali," tuturnya. 

Bagi yang sudah terlanjur mengkonsumsi mi dan nasi terlalu sering, Dr. Samuel menyarankan untuk memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks serta menerapkan diet sehat tanpa melupakan unsur makanan seimbang yang dibutuhkan tubuh. Olahraga juga perlu dilakukan agar reseptor hormon insulin tetap aktif.

Reseptor insulin berfungsi mengontrol pergerakan hormon insulin dari aliran darah ke organ tubuh, seperti hati, ginjal, sel darah tertentu, otot dan juga jaringan lemak. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini