Home
/
Digilife

Inikah Gambaran Kehidupan New Normal Era Pandemi Covid-19?

Inikah Gambaran Kehidupan New Normal Era Pandemi Covid-19?

-

Siti Sarifah20 May 2020
Bagikan :

Foto: Pixabay.com

Uzone.id - Istilah New Normal, atau bisa juga diartikan sebagai tantanan gaya hidup baru, semakin santer bergaung di masyarakat. Namun banyak yang menganggap bahwa New Normal berarti meneruskan gaya hidup 'di rumah saja' seperti saat ini. Namun tidak demikian dengan apa yang ada di video yang sekarang viral ini.

Video yang diposting di YouTube ini dibuat oleh The Mall Group, pengelola gedung mal dan perkantoran di Thailand. Video ini sebenarnya merupakan semacam guidelines bagi para penyewa lahan di mal atau gedung yang mereka kelola.

Dalam video berdurasi dua menit itu digambarkan suasana mall yang mulai dikunjungi orang. Mereka mulai melakukan intensive screening ke pengunjung. Mulai dengan menyediakan gerbang higienis, karpet yang tersanitasi, screening suhu badan pengunjung, memonitor kepadatan pengunjung, dan penyediaan hand sanitizer otomatis di lobi.

Untuk masuk dan keluar gedung, pengunjung harus melakukan registrasi lebih dulu melalui aplikasi. Saat tiba di lobi, bukti registrasi harus diperlihatkan ke satpam/ressepsionis di lobi gedung. Ada QR Code yang dilibatkan dalam proses check-in dan check-out. Yang sudah pasti dalam protokol New Normal itu, tentunya melakukan pembayaran secara digital atau contactless.

Baca juga: New Normal di Indonesia Harus Serba Digital?

Protokol kesehatan dan jaga jarak juga berlaku di lift dan restoran. Posisi penumpang lift sudah diatur sesuai dengan protokol jaga jarak, lalu ada penjaga lift yang akan membantu memencetkan tombol ke lantai tujuan sehingga pengunjung tak perlu mengotorkan tangannya.

Semua aktivitas yang dilakukan dalam video itu dibuat tanpa sentuhan tangan. Oleh karena itu, aplikasi dan smartphone sangat diandalkan. Mulai dari scan code untuk masuk dan keluar membayar tarif parkir, membayar belanjaan di kasir, dan lainnya.

Layanan self-service di restoran pun ditiadakan dan makanan yang ada di restoran harus dibungkus untuk dimakan di rumah. Di bagian kasir, selain petugasnya menggunakan masker, ada tirai pembatas berwarna transparan, mirip seperti yang sudah dilakukan oleh petugas kasir di Alfamart dan Indomaret. Tirai pembatas transparan juga akan diletakkan di atas meja pengunjung.

Kepadatan pengunjung dikurangi untuk menjaga jarak antarmanusia. Selalu ada tanda antrian dengan jarak 1 sampai 1,5 meter di setiap lantai gedung, termasuk saat naik eskalator.

Yang menarik, petugas pembersihan selalu standby, mulai dari membersihkan pegangan eskalator, gagang pintu sampai tiang penyangga, sampai pegangan troli belanja. Pembersihan spot-spot tersebut dilakukan setiap ada tangan pengunjung yang menyentuhnya. Toilet dan sudut-sudut khusus, termasuk ruangan yang digunakan pengunjung, juga dibersihkan dengan semprot desinfektan setiap 30 menit sekali.

Baca juga: Mengenal Istilah 'New Normal' yang Sering Digaungkan di Internet

Saat melakukan kunjungan ke toko, tas pengunjung akan dimasukkan ke dalam bilik sterilisasi UV-C. Lalu saat keluar dari toko dan melakukan pembelian, barang belanjaan juga akan disterilisasi di bilik tersebut sebelum dibawa pulang.

Toko juga harus membatasi jumlah pengunjung menjadi satu konsumen untuk satu sudut belanja. Saat mencoba pakaian di ruang ganti, pengunjung harus menutupi wajah mereka dengan tudung. Pakaian atau produk yang dijajal pengunjung tersebut akan diletakkan di dalam bilik sterilisasi untuk dibersihkan dengan UV-C, baik sebelum dipakai maupun sesudah. Pembatasan pengunjung juga harus dilakukan dengan jarak satu pengunjung setiap 2 meter persegi.

Karyawan gedung dan mal juga akan mendapatkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk melacak dan memonitor riwayat kesehatan mereka.

Cukup rumit memang. Namun ini harus dilakukan untuk menjaga nyawa pengunjung, setidaknya protokol kesehatan harus dilakukan sampai vaksin dan obat Covid-19 ditemukan.

populerRelated Article