icon-category Sport

Inilah 4 Larangan Aneh Dari Beberapa Negara Peserta Asian Games

  • 25 May 2018 WIB
Bagikan :

Beberapa negara di dunia ini mungkin mempunyai tradisi dan ciri khas masing-masing.

Beberapa diantaranya juga termasuk larangan yang ditetapkan oleh pemerintah beberap diantara mungkin akan terdengar aneh di telinga kita.

Namun pemerintah dari berbagai negara tidak asal dalam membuat peraturan itu  mereka klaim, adalah untuk kebaikan rakyat dan untuk alasan lain seperti keamanan dan moralitas.

Sudah menjadi tugas pemerintah untuk melarang hal-hal yang masuk akal, tetapi ada banyak kasus pelarangan yang terdengar seperti hanya satire. 

Pihak berwenang mencabut undang-undang yang keterlaluan seperti itu dalam beberapa kasus, tetapi banyak undang-undang lain tetap menempatkan mereka dalam buku undang-undang bahkan sampai hari ini.

Inilah beberapa daftar Larangan Aneh yang ditetapkan beberapa negara di Asia

1. Jepang dilarang menari di klub hingga lebih dari tengah malam, larangan itu dicabut setelah 67 tahun berlalu

alt-img

Aturan 'feuiho' didirikan di Jepang pada tahun 1947 setelah Perang Dunia II sebagai undang-undang anti-prostitusi. 

Pada saat itu, klub dansa dianggap sebagai 'Perusahaan Hiburan Dewasa,' dan menari setelah tengah malam membutuhkan lisensi khusus.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Jepang telah tumbuh menjadi negara yang maju dan berkembang pesat, tetapi larangan usang ini tetap berlaku selama beberapa dekade.

Seorang musisi Jepang terkenal di Ryuichi Sakamoto memimpin kampanye untuk menghapus larangan tersebut, dan memperoleh lebih dari 150.000 tanda tangan persetujuan pada tahun 2015.

Akibatnya, pemerintah mulai membuat undang-undang baru, tetapi butuh satu tahun untuk mulai berlaku.

2. Dilarang mengenakan Jeans Biru, Korea Utara

alt-img

Korea Utara terkenal karena larangan konyol di bawah pemimpin tertinggi mereka Kim Jong-un. 

Larangan ini berfungsi untuk mempromosikan budayanya sendiri, dan tidak membiarkan pengaruh Barat merembes ke negara mereka. 

Namun, negara itu mengalami kehancuran pada tahun 2016 ketika blue jeans dan piercings berhasil masuk ke daftar barang terlarang.

Pemerintah terutama melaksanakan larangan ini di provinsi North Hamgyong dan Yangang karena ini adalah wilayah di mana publik memiliki akses yang lebih baik ke tren dan kejadian dari seluruh dunia.

Rezim kaku Kim Jong-un secara tegas menentang budaya AS, dan orang-orang yang dianggap bersalah karena terlibat dalam 'perilaku anti-sosialis' dapat diarahkan ke kamp kerja paksa. 

Tidak hanya itu, rezim ini menunjuk beberapa remaja sebagai 'inspektur' yang berkeliling jalan mencari orang-orang yang melanggar aturan berpakaian yang baru.

3. Larangan membeli Permen Karet di Singapura

alt-img

Dilarang mengimpor atau membeli permen karet di Singapura. Pemerintah hanya mengizinkan permen karet yang memiliki nilai terapeutik/kesehatan sesuai dengan peraturan perdagangan mereka.

Alasan di balik larangan ini adalah bahwa permen karet menyebabkan masalah pemeliharaan yang cukup besar di perumahan umum. 

Pekerja perawatan menemukan permen karet yang terjebak di lubang kunci, di kotak surat, tombol lift, dll.

Ini menyebabkan peningkatan biaya pembersihan karena sering merusak peralatan pembersihan. Juga, mereka menemukan permen kunyah menempel di kursi bus umum.

Warga secara terbuka menentang larangan ini yang keluar pada tahun 2004, dan liputan berita tentang perlawanan ini menyebar secara internasional. 

Larangan awal melarang semua jenis permen karet, tetapi kemudian, mereka diizinkan mengimpor permen karet gusi yang membantu perawatan gigi.

4. China Melarang versi 2-D dari film Avatar

alt-img

Pemerintah Cina menarik kembali pemutaran 2-D dari rilis Avatar di seluruh dunia

Mereka takut itu bisa mengilhami imajinasi orang Tionghoa untuk meluncurkan pemberontakan yang mirip dengan yang digambarkan dalam film. 

Pemerintah juga merasa bahwa film itu dapat menghambat industri film lokal karena popularitasnya.

Pemerintah melarang film 2-D di 1.628 bioskop dan malah menyaring film biografi Cina tentang Konfusius. 

China telah melarang beberapa film Barat di masa lalu. Sebelumnya, pihak berwenang melarang  The Dark Knight  juga atas dasar 'kepekaan budaya.'

Namun, mereka tidak pernah menutup pemutaran versi Avatar 3-D karena kurangnya ruang 3-D di negara itu saat itu. 

Melarang pemutaran 2-D sudah cukup untuk secara efektif menghentikan film dari menjangkau massa. 

Berita olah raga pertama di Indonesia yang menyajikan informasi sepak bola dan olah raga terkini.

© Juara

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini