icon-category Travel

Intip Museum Propaganda Korea Utara di Kamboja

  • 02 Feb 2016 WIB
Bagikan :

Wisatawan yang tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai Korea Utara, kini tidak perlu lagi berkunjung langsung ke kota Pyongyang, ibukota Korea Utara.

Negara komunis tersebut kini hadir dalam bentuk museum panorama di Kamboja.

Pembuatan museum panorama Korea Utara tersebut dikabarkan menghabiskan dana sebesar 24 miliar dolar AS. Seperti dilansir The Guardian, museum ini memiliki ukuran panjang 120 meter, tinggi mencapai 13 meter, dan 360 derajat lukisan mural yang dibuat oleh seniman terbaik Mansudae.

Jangan membayangkan ada nuansa Pyongyang dengan adegan kepahlawanan Dinasti Kim yang berkuasa. Sebaliknya, museum di Siem Reap, Kamboja, itu menampakan lukisan-lukisan yang menggambarkan Korea Utara pada era 802-1431.

Museum yang baru dibuka pada Desember 2015 itu merupakan salah satu bentuk ekspor budaya terbaru dari Korea Utara. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu upaya peningkatan ekonomi dari negara tersebut.

Keberadaan museum ini juga dinilai sebagai bentuk propaganda yang dilakukan Korea Utara. Ini terlihat karya utama dari lukisan panorama yang menampilkan peristiwa perang pembebasan tanah di Pyongyang.

Selain seniman Mansudae, pemandu wisata museum menjelaskan studio seni terbesar Korea Utara tersebut membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk menyelesaikan bersama dengan 63 seniman lainnya. Museum yang dikelola negara tersebut memperkerjakan sebanyak 4.000 orang untuk menciptakan karya seni raksasa.

Museum tersebut juga disebut-sebut menjadi aset yang menguntungkan karena bekerja sama dengan Mansudae Overseas Projects Group. Museum tersebut menjadi bisnis multi juta dolar dan akan membawa keuntungan dana yang dibutuhkan bagi Korea Utara.

Korea Utara dan Kamboja juga mempunyai hubungan khusus sejak 1940-an. Saat itu Kim Il-sung dan pemimpin Kamboja Norodom Sihanouk menjalin hubungan pertemanan.

"Saya percaya Museum Panorama Angkor menjadi salah satu simbol persahabatan dan kerja sama antara Korea Utara dan Kerajaan Kamboja akan memberikan kontribusi untuk lebih mengkonsolidasikan persahabatan tradisional kita," kata Duta Besar Korea Utara untuk Kamboja Hong Ki-chol.

Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An juga memberikan pernyataan resmi yang menyatakan museum akan menjadi kontribusi berharga untuk industri pariwisata. Selain itu juga bisa membantu memperkuat persahabatan dan kerja sama antara kedua negara tersebut.

Proyek museum tersebut juga dinilai dapat membantu menjembatani kesenjangan. Menurut kesepakatan pembangunan, Korea Utara akan mengelola dan mengoperasikan situs untuk 10 tahun ke depan.Keuntungan dari penjualan tiket, souvenir, dan kafe akan dibagi secara merata.

Semenjak dibuka pertama kali pada Desember 2015, Japan Times baru-baru ini melaporkan sudah 30 orang yang datang per harinya.

Sumber: Republika

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini