Jadi Pemain Wanita Terbaik FIFA, 3 Fakta Menarik Megan Rapinoe
Bintang sepak bola Amerika Serikat, Megan Rapinoe, berhasil mengantongi gelar Pemain Wanita Terbaik FIFA. Megan Rapinoe bersanding dengan Lionel Messi.
Diketahui keduanya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA tahun ini dalam acara penghargaan yang berlangsung di Teatro alla Scala, Milan, Selasa (24/09/19).Salah satu yang mencuri perhatian adalah pidato Megan Rapinoe di atas panggung saat menerima penghargaan. Berbicara di atas panggung usai menerima trofi The Best FIFA, Megan Rapinoe menyerukan ajakan memberantas isu rasisme di sepak bola.
Ia secara blak-blakan mengajak rekan-rekannya bergabung dengan bintang Manchester City, Raheem Sterling, dan bintang Napoli, Kalidou Koulibaly memerangi rasisme.
Pesepakbola berusia 34 tahun ini memang jadi perbincangan selama Piala Dunia Wanita 2019. Dilansir laman Guradian, tak hanya karena perannya dalam memenangkan Timnas AS, di bawah ini ada beberapa fakta menarik Megan Rapinoe.
1. Lawan diskriminasi wanita
Sebagai gelandang tengah sekaligus co-captain, Megan berhasil membawa timnas Amerika Serikat menjuarai FIFA Piala Dunia Wanita 2019.
Tak hanya menguasai lapangan, Megan pun berusaha melawan diskriminasi terhadap pemain wanita dalam dunia sepakbola.
2. Sosok yang kontroversial
Sosok Megan sendiri cukup kontroversial. Beberapa tahun belakangan, sikapnya tersebut sering jadi perbincangan, mulai dari karena selebrasi berlebihan, berlutut hingga menolak menaruh telapak tangan di dada saat pemutaran lagu nasional.
Kemudian, menolak datang ke Gedung Putih jika diundang, dan lainnya. Namun Megan paling lantang menyuarakan kesetaraan gaji antara pemain bola pria dan wanita.
3. Protes kesenjangan gaji
Masalah kesenjangan gaji memang telah lama dituntut para pemain bola wanita AS. Mereka pun telah menuntut secara hukum Federasi Sepak Bola AS akan masalah ini.
Sesaat setelah AS menang atas Belanda pada final Piala Dunia 2019, para penonton pun mulai meneriakkan 'kesetaraan gaji' sebagai bentuk solidaritas mereka.
Megan sendiri telah lama menjadi 'pusat' dari protes ini. Wanita tertua yang mencetak gol dalam final Piala Dunia itu pun menuntut kesetaraan gaji terlebih timnas wanita lebih berprestasi dari pada rekan prianya.
Pemain bola wanita dinilai dihadapkan dengan lebih banyak tanggung jawab dibanding rekan prianya karena mereka harus menjadi pekerja, manajer, ibu, hingga pengasuh.
Dalam tuntutan atas diskriminasi gender tersebut disebutkan jika pria menghasilkan 13 ribu dolar (Rp 183 jutaan) sekali permainan sedangkan wanita hanya 5 ribu dolar (Rp 70 jutaan).
Berita Terkait:
- 5 Berita Menarik Bola: Xavi Siap Latih Barcelona, Messi Pemain Terbaik FIFA
- 5 Fakta Menarik Misha Nonoo, Pernikahannya Dihadiri Meghan Markle
- 5 Berita Menarik Sepak Bola: Timnas Lolos ke Piala Asia, Man Utd Tumbang
- Lawan China di SUGBK, Timnas Indonesia U-16 Minta Bantuan Suporter
- 5 Berita Hits Bola: Pemberi Burger ke Ronaldo Ketemu, Timnas Pesta Gol Lagi