Jadi Yatim Piatu, Zohri Nyaris Gagal Berangkat ke Finlandia
Ternyata tak mudah bagi Lalu Muhammad Zohri menggapai prestasinya sepertinya saat ini. Lalu Zohri bahkan hampir gagal mendapatkan visa ke Finlandia lantaran keterbatasan perekonomiannya.
Menurut Ketua Umum PB PASI Mohamad Hasan, PB PASI sempat menemui beberapa kendala atletnya yang diberangkatkan ke Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere Finlandia. "Zohri hampir gagal berangkat karena dia anak yatim piatu. Saya harus menanggung semua, kalau tidak, dia tidak dapat visa," kata Bob Hasan, Kamis (12/7).Visa dan pengangkutan peralatan, kata Bob Hasan, menjadi kendala utama PB PASI dalam memberangkatkan atlet-atletnya ke kejuaraan internasional. "Idan Fauzan gagal berangkat ke Finlandia karena pesawatnya tidak mau terima galah," ujarnya.
Terkait prestasi Lalu Zohri yang berhasil meraih medali emas dari nomor lari 100 meter, Bob Hasan meminta, tidak terlalu dibesar-besarkan. Bob Hasan khawatir, Lalu Zohri menjadi tidak tenang.
"Saya menyampaikan kepada CdM agar tidak memuji Zohri. Nanti besar kepala dia, kalau sudah begitu, dia gugup bisa kalah. Jadi, biasa-biasa saja," kata Bob Hasan.
Bob Hasan mengaku tidak terkejut dengan kemenangan Zohri di Finlandia, menyusul prestasi atlet berusia 18 tahun itu dalam Kejuaraan Atletik Junior Asia 2018. Di Kejuaraan Atletik Junior Asia 2018, Zohri juga meraih medali emas dari nomor lari 100 meter putra dengan catatan waktu 10,27 detik.
"Dia sudah bergabung dalam pelatnas sejak 2016," kata Bob Hasan.
PB PASI, kata Bob Hasan, menyiapkan 99 atlet lain dalam program pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang. Ia pun berharap bisa muncul Zohri lain dari pelatnas itu.
"Pelatnas jangka panjang PB PASI ada 100 atlet dari berbagai daerah pada tingkat remaja, junior, hingga senior. Kami selalu meminta dari daerah jika ada atlet-atlet usia 15 tahun dengan postur badan tinggi dari rata-rata segera dibawa ke Jakarta, biar kami yang membereskannya," kata Bob Hasan.
Pelatnas PB PASI, menurut pria yang akrab disapa Bob Hasan itu, akan memperbaiki pola hidup atlet-atlet daerah yang telah masuk pelatnas dengan perbaikan nutrisi dan pendidikan. "Atlet tidak boleh lagi makan nasi pada pagi hari. Mereka harus biasa makan roti dan minum susu. Tidak boleh terlalu banyak karbohidrat dan harus konsumsi ikan dan ayam," ujarnya.
Selain pemberian nutrisi dan pendidikan, atlet-atlet pelatnas PB PASI juga harus disiplin agar tidak cedera. "Ada atlet yang punya motor besar. Saya bilang 'kamu tidak jual motor ini, saya keluarkan. Saya kembalikan kamu ke daerah'. Karena dia bisa cedera jika pakai motor sebesar itu," katanya.
Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,18 detik dalam kejuaraan dunia yang digelar di Tampere, Finlandia, Rabu malam (11/7) waktu setempat. Ia mengalahkan dua atlet Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang menempati peringkat dua dan tiga dengan catatan waktu masing-masing 10,22 detik.