Jaguar Akan Rekrut 5000 Teknisi untuk Kembangkan Mobil Listrik
Keputusan pemerintah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (brexit) menguntungkan produsen mobil terbesar di Inggris, Jaguar Land Rover. Sebab, Perdana Menteri Theresa May akan memberlakukan bea masuk yang tinggi untuk mobil yang masuk ke Inggris.
Baca: Jaguar XE SV Project 8, Calon Buruan Kolektor
Pemerintah Inggris terus mempromosikan Jaguar Land Rover sebagai inovator mobil listrik pasca negara itu lepas dari Uni Eropa. Pabrikan mobil ini bakal merekrut 5000 tenaga teknisi baru yang menguasai bidang elektro dan otomotif dalam mewujudkan pengembangan mobil listrik.
Saat ini JLR telah mempekerjakan lebih dari 40.000 karyawan dari seluruh dunia. Dalam perekrutan kali ini, JLR mencari 1.000 insinyur elektro dan insinyur perangkat lunak serta 4.000 SDM di bidang manufaktur. Sebagian besar calon karyawan baru ini akan ditempatkan di kantor pusat di Inggris.
Seperti dilansir dari Channel News Asia yang mengutip Reuters, Senin 19 Juni 2017, program pencarian karyawan baru ini berlangsung selama setahun. Hal ini agar program perekrutan berjalan optimal dalam mendapatkan calon SDM yang benar-benar berkualitas.
Kemungkinan, Jaguar Land Rover akan merekrut dari luar negara Inggris, berhubungan dengan kurangnya sumber daya dalam negeri.
Baca: Kembangkan Mobil Swakemudi, Jaguar Gandeng Lyft
Produsen mobil yang sejak Maret 2008 dimiliki oleh Tata Motors dari India ini akan meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, I-PACE di Austria. JLR berkeinginan untuk memproduksi mobil listrik di Inggris bila mendapat dukungan dari pemerintah dan kalangan akademisi.
SETIAWAN ADIWIJAYA
- Lama Tak Produksi, VW Akan Luncurkan Generasi Terbaru Polo
- Bos Otomotif Cina Ini Sebut Hanya 5 Perusahaan Mampu Bertahan
- Penjualan Mobil di Eropa Naik 7,7 Persen, Merek Jepang Dominasi
- Skandal Emisi Tak Berpengaruh pada Target Bisnis Fiat Chrysler
- Patuhi Aturan, Armada Uber di Singapura Dilengkapi Kursi Anak