Jajal Singkat Kamera Oppo Reno4, Begini Hasilnya
-
(Foto: Uzone.id/Rizki Pramana)
Uzone.id -- Oppo tak lama lagi akan bersiap merilis ponsel terbarunya, Reno4. Meski masih dirahasiakan mengenai kapan dirilis, tim Uzone telah berkesempatan untuk menjajal singkat kameranya.Penerus Reno3 ini membawa deretan fitur kamera baru yang sebelumnya tidak ada di seri Reno terdahulu.
Reno4 mengusung 5 fitur kamera andalan baru, yaitu AI Color Portrait, Monochrome Video, Night Flare Portrait, Ultra Steady Video 3.0, dan 960fps Slow-motion.
Untuk kesempatan menjajal dalam waktu singkat, tim Uzone fokus pada AI Color Portrait, Night Flare Portrait, dan fitur standar kamera seperti auto-mode, wide-angle, hingga zoom.
Memanfaatkan AI Color Portrait pada Reno4 sejatinya mengandalkan cahaya yang sangat cukup, malah jika bisa, memakai cahaya natural seperti matahari kalau ingin hasil yang lebih maksimal.
Dikatakan PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, Reno4 memang menyasar konsumen yang suka fotografi dan videografi dengan objek manusia.
“Terutama yang AI Color Portrait, teknologi AI-nya memang khusus mendeteksi wajah manusia. Jadi fitur ini bisa memisahkan latar belakang dengan subjek foto. Latar akan berwarna hitam putih, sementara subjek foto tetap berwarna,” ungkap Aryo kepada sejumlah media, Kamis sore (23/7).
Penggunaan AI Color Portrait ini berada di menu “Portrait” kamera dan tinggal klik ikon lingkaran yang berada di bagian atas. Kemudian pilih opsi “Color Retention” untuk mengaktifkan fitur ini.
Sementara untuk menghasilkan foto dengan latar hitam putih dan model manusia warnanya menyala, harus mendekatkan dulu ponsel ke si model sampai warna kulit dan pakaiannya aktif. Baru bisa langsung menjepret foto.
Hasilnya pun sangat bagus. Latar tak hanya hitam-putih, namun juga blur alias bokeh. Sementara untuk objeknya jadi semakin menonjol dengan warna hidup. Untuk hasil terbaik, bagian warnanya minimal mengandung RBG (Red, Blue Green).
AI Color Portrait ini juga bisa berfungsi untuk kamera depan. Meski berada di lokasi yang sama, hasilnya tetap berbeda ketika selfie dengan Color Retention.
Warna kulit terlihat lebih pucat, sedangkan warna kulit menggunakan kamera belakang lebih menyala dan natural.
Untuk foto selfie menggunakan auto-mode dengan Portrait biasa, hasilnya terbilang aman dan sesuai dengan cahaya, meskipun untuk saturasi warna terlihat ditingkatkan.
Sedangkan untuk pengambilan foto auto, zoom 2 sampai 5 kali, hingga wide-angle, hasilnya sesuai dengan pencahayaan. Warna gedung-gedungnya pun sesuai dengan aslinya, sementara warna langit saturasinya meningkat sedikit, untungnya gak berlebihan.
Fitur Night Flare Portrait, tentu harus menunggu suasana jadi gelap, atau malam. Selain malam, hal yang dibutuhkan juga cahaya malam yang memadai, entah itu dari perkotaan atau gedung-gedung, lampu-lampu hiasan juga.
“Fungsi Night Flare ini untuk melihat foto-foto malam yang timbul. Warna latar memang akan lebih bokeh, saturasi lebih tinggi. Bedanya, bokeh di sini sangat cantik dan lebih keluar, tanpa ada kesan dibuat-buat,” sambung Aryo.
Selama cahaya tersebut cukup, hasilnya akan dramatis seperti di bawah ini. Model foto tetap tajam hasilnya dengan warna saturasi yang ditambahkan, sementara latarnya tetap bokeh dengan cahaya atau flare yang bentuknya bulat-bulat kecil. Meski blur, tapi hasil ini seperti menggunakan kamera profesional.
Gimana menurut kalian?