Jangan Bakar Sampah Dekat Rel Kereta

Kebiasaan warga membakar sampah di sisi rel kereta api ternyata sangat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.

Asap yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah, di jalur KA yang masuk ruang manfaat jalan, bisa menggangu pandangan masinis. Sementara suhu panas yang dihasilkan dari pembakaran, merusak kabel optik yang ditanam di bawah tanah sepanjang jalur KA.

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro, kabel optik adalah perangkat persinyalan menjamin keselamatan perjalanan KA. Bila kabel optik rusak, kata Kris, sinyal akan terganggu dan berpotensi membahayakan perjalanan KA.

"Sementara bila sampah masuk drainase, bakal mengakibatkan banjir dan tekstur tanah di sekitarnya gembur dan longsor. Sehingga jalur KA rusak dan perjalanan KA terganggu," kata Kris, Rabu 7 Juni 2017.

Rel kereta jadi pembuangan sampah

Celakanya, di banyak titik, jalur sekitar rel menjadi tempat pembuangan sampah yang kemudian dibakar. Di wilayah Daop 3 Cirebon dengan panjang rel sekitar 551,526 kilometer saja, ada banyak titik di sekitar rel KA yang dijadikan lokasi pembuangan sampah.

Sejumlah lokasi pembuangan sampah di sekitar rel kereta di antaranya di Cangkring antara Stasiun Prujakan-Kejaksan. Kemudian di titik antara Sindanglaut-Ciledug dan Bangoduwa-Arjawinangun. Titik lainnya adalah Stasiun Tanjungrasa-Cikampek, Kertasemaya-Arjawinangun, Pabuaran-Pringkasap, Cikaum-Pegaden Baru, dan Jatibarang-Telagasa.

Menurut Kris, sejumlah upaya sudah dilakukan pihak PT KAI untuk menghindarkan jalur rel KA, menjadi tempat sampah dan pembakaran sampah. "Selain sosialisasi langsung kepada warga, PT KAI juga banyak memasang papan larangan membuang sampah. Karena seharusnya jalur rel KA itu harus steril," katanya memaparkan.

Ia mengakui, masih banyak titik di sepanjang rel KA yang sengaja dijadikan lokasi pembuangan sampah oleh warga. Daerah permukiman padat penduduk biasanya yang menjadikan rel kereta sebagai lokasi pembuangan sampah.

"Kereta api kan moda transportasi massal yang banyak membawa penumpang. Taruhannya nyawa sekian banyak orang, yang saudara kita juga," katanya.***