Home
/
Travel

Jelajahi Candi Muaro Jambi dengan Bersepeda

Jelajahi Candi Muaro Jambi dengan Bersepeda
TEMPO.CO07 February 2017
Bagikan :

Akan butuh waktu banyak jika berjalan kaki menyusuri kompleks candi Muaro Jambi yang luas ini. Dengan bersepeda anda sekaligus bisa menyalurkan hobi.

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah berkunjung ke kompleks Candi Muaro Jambi? Ini adalah situs yang cukup luas sehingga butuh waktu untuk menyambangi setiap sudutnya. Apalagi kendaraan roda empat tak diizinkan masuk.

Tetapi jangan khwatir, anda bisa menyewa sepeda untuk menjelajahi kompleks candi Budha-Hindu ini.  “Candi yang terjauh jaraknya sekitar 1,7 kilometer," kata Ida, 44 tahun, salah seorang pengelola persewaan sepeda di Kompleks Candi Muaro Jambi.

Berita lain: Ujung Aspal, Destinasi Baru Wisata Alam di Purwakarta

Komplek candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya iin berada di Kecamatan Muara Sebo yang berjarak sekitar 26 kilometer dari Kota Jambi. Ini adalah areal percandian terluas di Indonesia.

Di lokasi itu terdapat sebanyak 82 candi, namun baru sembilan candi yang dipugar. Candi yang sudha dipugar itu adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu dan Candi Astano.

Untuk mengunjungi Sembilan candi itu memang bisa dilakukan dengan berjalan kaki. “Tetapi dengan sepeda bisa lebih efektif dan bisa lebih banyak candi yangdikunjungi," kata Ida.

Berita lain: Jangan Lewatkan Kekayaan Biota Laut Pulau Tikus - Travel - Tempo.co

Di sekitar komplek memang banyak persewaan sepeda. Mereka siaga mulai dari pintu gerbang masuk kompleks, hinga di dalam kawasan candi dengan bangunan khas berwarna merah bata itu. "Dengan bersepeda, bisa berkeliling dalam waktu 1.5 jam," kata Ida

Bagaimana jika ada pelancong yang tidak bisa bersepeda? Jangan panik, mereka bisa menggunakan jasa becak motor (bentor) yang tersedia di lapangan parkir kendaraan roda empat. Jasa bentor biasanya dimanfaatkan oleh ibu-ibu atau lanjut usia.

Berwisata ke sini selain di bawa ke aura purbakala, pengunjung akan mendapat bonus suasana hutan karet dan pohon duku yang banyak tumbuh di kawasan itu. Bahkan pohon duku yang sudah berusia puluhan tahun memperkuat karakter candi di lokasi itu.

Selanjutnya: Kuliner Dan Cindera Mata

Untuk masuk ke kawasan itu, pengunjung hanya membayar tiket Rp5.000 per orang sesuai dengan Perda Kabupaten Muaro Jambi Nomor 7 tahun 2015. Sedangkan biaya sewa sepeda kayuh Rp10.000 sampai pulang, tanpa dibatasi waktu penggunaan.

Kendaraan roda empat tidak diperbolehkan masuk ke kompleks candi namun telah dipersiapkan lapangan parkir yang memadai dengan tiket pasti yakni sepeda motor Rp3.000, roda empat Rp5.000 dan kendaraan bus atau roda enam Rp10.000.

Bagi wisatawan yang tidak membawa bekal makanan, bisa membeli di dalam kompleks utama percandian. Selain itu sejumlah pedagang juga menyediakan jasa persewaan tikar bagi wisatawan untuk duduk lesehan di atas rumput yang tertata hijau.

"Saya sudah dua tahun berjualan di kompleks candi ini, warungnya baru diperbaiki. Saya juga menyewakan tikar," kata Ny Ismayati (50) seorang pedagang makanan di sana.

Kawasan itu bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar sejam dari Kota Jambi maupun dari Bandara Sultan Thaha Jambi. Salah satu aksesnya melintasi Jembatan Batanghari yang merupakan jembatan terpanjang di daerah itu.

Sedangkan bagi pengunjung yang senang memburu cenderamata, bisa memperoleh di kios-kios yang ada di pintu masuk. Selain topi juga ada T-Shirt, gelang-gelang, cincin dan kerajinan. Beberapa jenis kerajinan adalah karya Suku Anak Dalam (SAD).

Di beberapa kios juga tersedia beberapa ramuan tradisional untuk kesehatan, kecantikan dan untuk keperluan lainnya dengan harga normal.

"Ada bedak dingin tradisional di sini, saya membeli beberapa buah untuk oleh-oleh. Harganya hanya Rp2.500-an," kata Ny Lina salah seorang pengunjung.

ANTARA

Berita Terkait:

populerRelated Article