Sponsored
Home
/
News

Jelang Idul Adha, Salon Kambing Kebanjiran Order

Jelang Idul Adha, Salon Kambing Kebanjiran Order
Preview
Republika05 September 2016
Bagikan :
Preview


Menjelang Hari Raya Idul Adha, tidak hanya peternak atau pedagang hewan kurban saja yang mengalami masa panen. Jasa salon kambing di Pasar Hewan Cilongok Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, juga kebanjirkan order dari para pedagang.

"Kebanyakan yang datang hendak menyalonkan kambingnya, memang dari para pedagang. Mereka berupaya agar kambing yang dibeli dari peternak bisa terlihat bersih, rapi dan sempurna, sehingga laku dijual," kata Suhardi, warga Cilongok yang berprofesi sebagai 'kapster' kambing, Ahad (4/9).

Menurutnya, jasa yang diberikan adalah merapihkan bulu-bulu kambing, merapihkan tanduk, dan juga kuku kaki kambing. "Kalau yang penyakitan, seperti penyakit kudis, saya tidak sanggup. Kalau penyakit, yang bisa mengobati yang mantri hewan. Saya hanya merapikan kambing agar terlihat sempurna," katanya.

Saat menjalankan profesinya, Suhardi hanya bermodalkan alat gunting, gergaji besi dan pisau tajam. Gunting digunakan untuk merapikkan bulu, sedangkan pisau untuk merapikan tanduk atau kuku.

Sedangkan lokasinya, bukan di dalam ruangan seperti halnya salon sungguhan. Namun di pekarangan atau halaman depan pasar.

Biasanya, pedagang yang menyalonkan kambingnya, meminta jasa agar merapikan kuku atau tanduk kambing yang akan dijual. Seringkali kambing yang dibawa pedagang kedua tanduknya tidak sama panjang. "Untuk kambing yang tanduknya tidak sama panjang, saya akan potong salah satu tanduk yang panjang agar sama dengan tanduk satunya. Setelah itu baru dirapikan, agar kedua tanduk menjadi sama panjang dan bentuknya," katanya.

Namun ada juga pedagang yang datang dengan kambing dengan tanduk yang sudah sangat panjang. Biasanya, kambing tersebut sudah berusia cukup tua sehingga perlu dibuat muda lagi dengan memotong tanduknya.

Untuk jasanya merapikan tanduk kambing, biasanya dia mendapat bayaran Rp 15 ribu per ekor. Namun kalau pedagang minta agar kuku dan buku kambingnya dirapikan, dia mendapat bayaran Rp 50 ribu. Dengan profesi seperti ini, Suhardi mengaku, mendapat keuntungan lumayan.

''Ya, kalau menjelang Hari Raya Idul Adha seperti sekarang ini, memang lumayan. Paling tidak, ada 10 sampai 20 ekor kambing sehari diminta pedagangnya untuk dirapikan. Tapi kalau bukan menjelang Hari Raya Idul Adha, sangat jarang orang yang minta dirapikan kambingnya," katanya.

Dia mengaku, selama menjelang musim haji seperti sekarang, dia menjual jasanya di beberapa pasar hewan seperti di Pasar Hewan Cilongok dan Ajibaran. "Tergantung hari pasaran pasar hewan mana yang buka. Soalnya, pasar hewan hanya buka pada hari-hari pasaran tertentu," ujarnya.

BERITA TERKAIT




populerRelated Article