Jenis Diet yang Bisa Kurangi Depresi
Depresi memengaruhi hampir 300 juta orang secara global. Sementara itu intervensi untuk anti depresan atau solusi aktivitas fisik hanya memberikan solusi di permukaan saja. Namun sebuah ulasan terbaru yang diterbitkan di dalam Molecular Psychiatry menunjukkan bahwa diet Mediterania bisa membantu mengurangi depresi.
Dilansir melalui Inverse, seorang peneliti dari Institute of Epidemiology and Public Health University of London bernama Camille Lassale PhD mengungkapkan, makalah studi tersebut meneliti sekitar 41 jenis diet dan depresi. Studi dilakukan secara terpisah dan menganilisinya berdasarkan komponen. Hasil kerja dari diet tersebut diketahui relatif sehat.
Saat menyangkut depresi, diet mediterania menjadi yang paling signifikan untuk menurunkan seluruh risiko depresi. "Dari seluruh ulasan kami, ada empat cara khusus yang menghubungkan antara diet tradisional mediterania dan depresi dari waktu ke waktu," kata Lassale.
Studi yang dilakukan terhadap lebih dari 36 ribu orang dewasa tersebut menyimpulkan, 33 persen dari mereka memiliki risiko lebih rendah terkena depresi dibandingkan yang tidak.
Apa itu diet mediterania? Beberapa negara menggambarkan diet mediterania pada awal diet hanya mengonsumsi buah, sayuran, unggas, ikan, daging merah masak medium, dan susu rendah lemak. Diet juga dideskripsikan termasuk dalam konsumsi jumlah anggur merah. Namun beberapa penelitian menunjukkan minum alkohol tidak membantu.
Studi yang dilakukan Lassale memang tak bisa membuktikan bahwa makan dengan cara diet mediterania bisa mencegah depresi secara langsung. Namun buah, sayur, dan kacang-kacangan yang masuk dalam jenis makanan diet mediterania memiliki unsur elemen yang sama.
Bahan makanan tersebut memainkan peran dalam mencegah peradangan otak yang kemudian dikaitkan sebabagi depresi. Penelitian Lassale menunjukkan bahwa makanan kaya antioksidan bisa memberikan perlindungan terhadap peradangan otak.
Diet yang kaya komponen anti inflamasi dan anti oksidan umumnya ditemukan pada buah dan sayur. Apabila dikonsumsi teratur secara signifikan bisa memengaruhi otak dan melindunginya dari stres oksidatif atau peradangan. Penelitian juga memperlihatkan anti peradangan cukup efektif, dan beberapa ahli menyarankan diet mediterania harus dimasukkan dalam perawatan kesehatan mental.