icon-category Music

JikuNspraiN Tetap Gelap dan Keras

  • 08 Aug 2017 WIB
Bagikan :

UZone.id - Dalam perjalanannya selama satu dekade terakhir, JikuNspraiN mengeluarkan dua buah full album pada 2007 dan 2009 dan sempat mengalami beberapa perombakan personel.

Pada 2007 lalu, Jikun memulai proyek solonya dengan nama JikuNspraiN.

Tujuan utamanya dalam mendirikan unit heavy metal ini adalah sebagai ‘pelampiasan’ intelektual bermusiknya yang selama ini menurutnya belum tersalurkan secara ideal kepada masyarakat luas.

Pada tahun 2016 lalu, menyisakan Jikun (Gitar) dan Oktav (Bass) JikuNspraiN memulai kembali pergerakannya dengan menggandeng Sasongko (Vokal) & Reza (Drum).

Perombakan ini menghasilkan warna musik JikuNspraiN menjadi lebih berbeda. Berani, meledak-ledak sekaligus penuh dengan dinamika yang beragam.

Pada tahun tersebut single ‘Malaikat Hitam’ pun dirilis dan diedarkan secara digital.

Seolah bangkit dari mati suri, di tahun yang sama JikuNspraiN pun merilis single selanjutnya ‘Rock Di Udara’ (cipt. Donny Fattah) sebagai wujud interprestasi mereka kepada salah satu legenda hidup Indonesia, God Bless.

2016 menjadi tahun yang sibuk bagi JikuNsprain karena pada tahun tersebut JikuNspraiN memutuskan untuk kembali masuk kedalam studio rekaman dan menyelesaikan full album mereka selanjutnya yang diberi judul ‘Bertuhan Dengan Marah’.

Berisi 6 track ‘Bertuhan Dengan Marah’, ‘Bedebah’, ‘Malaikat Hitam’, ‘Liar’, ‘Gelap’ dan track milik God Bless ‘Rock Di Udara’ album terbaru JikuNspraiN kali ini cukup sarat dengan lirik muatan terhadap isu sosial dan hal-hal lainnya.

Seluruh track dan lirik diaransemen dan ditulis sendiri oleh Jikun di dalam album ini.

Melalui album terbarunya kali ini, JikuNspraiN menawarkan kepada seluruh pendengar dan calon pendengarnya komposisi heavy metal yang belum pernah mereka ciptakan sebelumnya.

Sebuah hasil eksperimen pasti terhadap eksistensi dari jati diri.

‘Bertuhan Dengan Marah’ diedarkan secara terbatas dalam bentuk CD dan tersedia dalam layanan musik digital seperti iTunes, Spotify dan lain lain.

Dan pada akhirnya, dengan rilisnya album ini revolusi musik baru ala JikuNspraiN sudah dimulai. Satu dekade berlalu dan tidak menjadikan idealisisme mereka tumpul dan berhenti berkarya.

Inilah bukti resistansi dari JikuNspraiN yang sudah dimulai selama lebih dari sepuluh tahun lalu yang masih bertahan sampai dengan hari ini dan sedang meraung-raung didalam telinga kalian sekalian.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini