Home
/
News

Istana: Jokowi Tak Tersinggung dengan Doa Tifatul

Istana: Jokowi Tak Tersinggung dengan Doa Tifatul

Ananda Teresia21 August 2017
Bagikan :

Dalam acara Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus lalu, anggota Fraksi PKS Tifatul Sembiring sempat berdoa untuk Presiden Joko Widodo agar Tuhan menggemukkan badan Kepala Negara. Juru bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Pribowo menjelaskan kalau Jokowi tidak tersinggung dengan doa Tifatul.

"Sebenarnya doa Pak Tifatul, Presiden nggak merasa tersinggung," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/8).

Johan menegaskan, Jokowi bersikap biasa terkait doa itu. Sementara ketika ditanyai mengenai salah satu presenter televisi yang ikut mendoakan Jokowi agar berbadan gemuk namun tidak memiliki rekening gendut, Johan enggan menanggapi.

"Menurut saya, Presiden biasa saja. Saya nggak mau komentar soal itu (kasus presenter televisi)," lanjut dia.

Doa Tifatul itu disampaikan dengan lantang di ruang sidang tahunan MPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8), yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, mantan presiden dan wakil presiden, duta besar dan lainnya.

Berikut petikan doa Tifatul soal Jokowi gemuk:

Beri petunjukkan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Gemukkanlah badan beliau ya Allah, karena kini terlihat semakin kurus. Padahal tekad beliau dalam membangun bangsa dan negara ini tetap membaja untuk maju terus agar menjadi bangsa yang adil makmur dan sejahtera. Kami lihat beliau kurang waktu untuk beristirahat, setiap hari pasti capai dan lelah, limpahilah beliau dengan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya. Curahkanlah hidayah-MU petujuk jalan yang lurus kepada beliau. Kokohkanlah keimanan dan ketakwaan di dada beliau.

Tanamkanlah rasa sayang di dada beliau kepada rakyat, cinta kepada umat, menghormati dan mencintai para ulama yang istiqamah. Sebab ulama itu adalah pewaris Nabi SAW. Tunjukilah beliau ya Allah agar tetap berlaku adil sebagai pemimpin negeri yang kami cintai ini. Bantulah Presiden kami ini ya Allah dalam menghadapi permasalahan bangsa yang berat ini ya Allah, di tengah-tengah persaingan dunia yang kadang kejam dan tanpa belas kasihan. Di tengah hutang yang masih bertumpuk, garam berkurang, sementara harapan rakyat sangat tinnggi untuk kemakmuran tinggi.

populerRelated Article