Joshua Suherman dan Ge Pamungkas Merasa Dapat Ancaman Persekusi
-
Joshua Suherman dan Ge Pamungkas tengah menjadi sorotan publik lantaran dituding melakukan penistaan agama. Pernyataan mereka dalam aksi stand up comedy masing-masing dianggap melecehkan Islam.
Imbasnya, netizen seakan berlomba-lomba menghujat mereka. Tak hanya itu, Joshua dan Ge juga merasa mendapat ancaman persekusi.Hal tersebut disampaikan Joshua dan Ge kepada Achmad Budi Prayoga selaku Direktur Advokasi dan Litigasi Lembaga Bantuan Hukum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (LBH GP Ansor), Senin (8/1) malam. Saat itu, keduanya bertandang ke LBH GP Ansor untuk bersilaturahmi sekaligus meminta bantuan hukum.
"Semalam, Joshua Suherman dan Ge Pamungkas sekaligus minta bantuan LBH GP Ansor untuk mendampingi terkait ancaman-ancaman persekusi," ujar Achmad ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (9/1)
"Yang kami sayangkan, kenapa beberapa orang atau kelompok di media sosial itu sedang mengancam mereka (Joshua dan Ge). Mereka merasa dapat ancaman, makian, tuduhan-tuduhan, terutama Joshua yang beragama Kristen. Bahkan ada SMS yang mengancam," tambahnya.
Meski dituding melakukan penistaan agama, menurut Achmad yang juga berperan sebagai kuasa hukum mereka, Joshua dan Ge tak perlu menyampaikan permintaan maaf.
"Permintaan maaf apa gitu loh? Yang mana? Yang perlu apa, ya? Saya ini bicara atas salah satu kuasa hukum, ya. Permintaan maaf yang mana? Salahnya yang mana? Ini kan yang harus diklarifikasi dulu. Kalau ada orang yang dianggap salah, terus tahu-tahu dilaporin aja dan ini materi yang mana yang ini (salah), belum tahu, belum diklarifikasi, belum apa, kok," tutur Achmad.
"Itu kan dianggap menyinggung agama Islam kan, ya itu kan yang disebutkan nama orang per orang, bukan soal Islamnya, bukan soal ajaran Islam, mana yang menyinggung Islam? Yang mana? Ini kan ada yang perlu diluruskan gitu loh, pemahaman orang," tambahnya.
Achmad juga mengimbau agar masyarakat tak terpancing dengan tudingan yang dialamatkan pada Joshua dan Ge tersebut.
"Kami harap, dari LBH Ansor, masyarakat tidak terpancing. Kita sudah punya pengalaman yang buruk dengan isu-isu sentimen berbau SARA gitu kan. Ini yang harus kita hadapi dengan kepala dingin dan hati yang dingin," tandasnya.