Home
/
News
Kampung Warna-Warni Kota Malang Terapkan Tiket Masuk
Republika23 August 2016
Bagikan :
Preview
Mulai Senin (22/8) kampung warna-warni yang terletak di jantung Kota Malang menerapkan tiket masuk. Setiap pengunjung yang masuk wajib membayar tiket seharga Rp 2.000.
Kampung Warna-Warni adalah kampung yang digagas delapan mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diketuai Nabila Firdausiyah. Kini kampung di tepi Sungai Brantas yang rumah warganya di cat warna-warni itu sudah menjadi destinasi baru wisata Kota Malang. Ratusan orang datang setiap harinya untuk berfoto di kampung yang berada di Kelurahan Jodipan ini.
Ketua RW 02 Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing, Parin, mengatakan ide pemberlakuan tiket diusulkan oleh seorang dosen pembimbing UMM. "Uang tiket yang masuk digunakan untuk biaya perawatan kampung," katanya saat ditemui pada Senin (22/8) di Malang.
Agar tidak memberatkan pengunjung, tiket masuk dibuat serendah mungkin. Menurutnya sejak menjadi destinasi wisata, perekonomian warga setempat lebih bergairah. Para pemuda diberikan kesempatan mengelola parkir. Sedangkan kaum ibu banyak yang membuka warung yang menjual makanan ringan dan minuman. "Ada sekitar empat sampai lima warga yang buka usaha," jelasnya.
Murahnya harga tiket masuk juga didasarkan atas keadaan kampung yang bisa dibilang masih sederhana. Parin mengatakan para pengunjung tidak akan menemui souvenir atau produk karya warga karena keterbatasan sumber daya manusia. "Di sini baru bisa foto-foto saja tapi peminatnya sangat banyak," tambahnya.
Petugas yang berjaga di pintu masuk kampung, Yuli Wulandari, mengungkapkan meski sekarang diterapkan tiket namun animo masyarakat berkunjung masih tinggi. "Sejak pagi sampai pukul setengah dua siang sudah 280 lembar tiket terjual," jelasnya.
Di akhir pekan, pengunjung yang datang bisa membeludak. Hal itu tercermin dari pemasukan parkir yang mencapai lebih dari Rp 1,2 juta dalam sehari.
BERITA TERKAIT
Sponsored
Review
Related Article