Kamu Bisa Mengubah Nasib seperti Zohri, dari Miskin Jadi Terpandang
Uzone.id - Memang sih, banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk mencapai hidup yang sukses.
Kali ini kita bicara tentang atlet muda Lalu Muhammad Zohri (18) yang berhasil bikin Indonesia tercengang-cengang dengan prestasi yang telah diraihnya.Zohri telah mendapat predikat sebagai manusia tercepat di bumi untuk sprint 100 meter di turnamen IAAF World Championship U-20' di Tempere, Finlandia, dengan catatan waktu 10,18 detik.
Wajar saja kita sampat terkejut. Lah, wong yang menjadi juara dua dan tiga itu atlet asal Amerika Serikat.
Mereka yang dikalahkan Zohri adalah Anthony Schwartz berada di posisi kedua dan Eric Harrison di posisi ketiga.
Zohri yang punya tinggi 170 cm bisa mengalahkan kedua pria yang lebih jangkung. Anthony punya tinggi badan 180 cm dan Eric tingginya 184 cm.
Udah gitu, tahu sendiri kan gaes, atlet Amerika dikenal dengan sistem pembinaannya yang berkualitas. Termasuk gizi atlet sangat diperhatikan pastinya.
Nah, bandingkan dengan Zohri berasal dari keluarga miskin tinggal di Dusun Karang Pangsor, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Zohri seorang yatim piatu. ibunda, Saeriah, meninggal dunia ketika Zohri di bangku SD. Kemudian menyusul ayahnya, Lalu Ahmad Yani, yang meninggal pada 2017.
Fasilitas juga bukan jadi halangan bagi Zohri menjadi atlet berprestasi. Dia rajin berlatih lari di Pantai Pelabuhan Bangsal.
Dan kabarnya nih, Zohri latihan lari tanpa alas kaki karena tak punya sepatu. Dia beli sepatu seharga Rp400 ribu menjelang pertandingan.
Tinggal di 'gubuk'
Setelah media menjadikan Zohri sebagai laporan utama, perhatian Indonesia lalu tertuju kepada kondisi rumah yang ditinggali Zohri.
Ya, ampun. Lebih tepatnya disebut gubuk sih, gaes. Miris banget lihatnya. Rumah di sebelah kanan-kirinya sudah pakai tembok bercat.
Rumah Zohri masih bertahan dengan dinding kayu dan bilik yang warnanya sudah lapuk. Dua pondasi yang berada di depan rumah seperti sudah tak kuat berlama-lama menahan beban.
Kakak Zohri, Fazilah ungkap kepada media jika keluarga sudah pernah ajukan bantuan perbaikan rumah kepada Kepala Desa terdahulu. "Nama kami tidak pernah keluar," kata Fazilah.
Kemenangan Zohri atas dua atlet asal Amerika Serikat secara teoritis kecil kemungkinan dia bisa menang karena punya langkah lebih pendek.
Ternyata, bukan cuma sekedar namanya ingin terukir pakai tinta emas, Zohri punya tekad kuat ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga yang memang memprihatinkan.
Seperti Fazilah bilang, Zohri ingin memperbaiki rumah orangtua setelah benar-benar sukses. Oh, itu dia kenapa Zohri sampai menjadi manusia tercepat di bumi di kelas usia 20 tahun.
Kini Zohri menjadi orang yang sangat berharga. Pejabat lokal hingga Presiden Joko Widodo seakan berlomba memberikan rasa empati dengan menjanjikan rumah yang layak bagi Zohri. Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pun sampai memberikan Rp100 juta untuk Zohri.
Bupati Lombok Utara, H Najmul Ahyar telah mempertimbangkan jatah pegawai negeri sipil untuk Zohri.
Memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dengan menjadi olahragawan sukses juga telah dibuktikan oleh para pemain sepak bola yang kini menikmati gaji selangit, mereka termasuk Cristiano Ronaldo, Luca Modric, Lionel Messi, hingga Neymar Jr.
Nah, kamu bisa juga loh mengikuti jejak Zohri!